Masih belum banyak wisatawan yang mengetahui kalau Kabupaten Majalengka ternyata memiliki pesona alam yang luar biasa. Berada di sisi timur Jawa Barat, kabupaten yang menjadi lokasi Bandara Internasional Jawa Barat berada ini menawarkan sejumlah destinasi menarik untuk dikunjungi, dengan salah satunya yang terbilang baru adalah Bukit Kanaga.
Bukit Kanaga berada di kaki Gunung Ciremai bagian barat yang masih merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Lokasinya di punggungan yang diapit oleh Sungai Cilutung di sebelah timur dan Sungai Ciputri di sebelah barat.
Jalan utama yang akan dilalui untuk menuju lokasi sudah cukup mulus dan bisa dilewati kendaraan bermotor. Namun mendekati lokasi, butuh sedikit perjuangan untuk mencapainya. Pasalnya, kamu harus melewati beberapa titik jalan yang sempit, selain lumayan terjal. Karena itu, keahlian menyetir diperlukan di sini, selain pastikan kendaraan dalam kondisi prima. Dari pusat kota Majalengka, perjalanan ke Bukit Kanaga membutuhkan waktu sekitar satu jam berkendara.
Datanglah ke Bukit Kanaga saat pagi atau sore hari. Kabut tipis yang datang menyelimuti kawasan ini akan memberikan sensasinya tersendiri. Kamu bahkan dapat melewatkan malam di sini dengan berkemah di tengah hutan pinus. Terletak di ketinggian 1.300-1.450 mdpl, camping ground seluas tiga hektar ini juga sudah dilengkapi sejumlah fasilitas, termasuk toilet dan warung sederhana.
Tak hanya menikmati pemandangan hutan pinus, di sini pun kamu akan disuguhkan dengan panorama terasering yang tersusun rapi. Masyarakat di Kabupaten Majalengka memang pandai dalam menata ladang dan sawah mereka, tak heran bila pemandangan terasering ini sering digunakan sebagai latar foto. Bila cuaca cerah, pemandangan Waduk Darma hingga Gunung Cikuray yang berada di Kabupaten Garut pun akan terlihat dari sini. Malam harinya, kamu bisa menikmati gemerlapnya lampu kota dari ketinggian.
Bagaimana, tertarik untuk berkemah di Bukit Kanaga? Kamu cukup menyiapkan biaya Rp20.000 saja per orangnya. Jangan lupa juga untuk membawa peralatan berkemah sendiri dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku ya.
Teks: Dionesia Ika | Editor: Melinda Yuliani
