Bagi penyuka lari lintas alam (trail running), tentu sudah tak asing lagi dengan nama Gunung Guntur. Ya, gunung yang terletak di Garut, Jawa Barat ini merupakan salah satu lokasi gelaran Goat Run Trail Running Series yang melombakan dua kategori lari, yakni 10 dan 25 kilometer di 2016 dan 2017, serta 20 dan 35 kilometer di 2018.
Meski ajang ini tak lagi digelar di sana (selain juga memang dibatalkan tahun ini karena pandemi), kamu dapat tetap kemari untuk menjajal medannya yang menantang dengan pemandangan alam yang menawan di sepanjang rute. Padang sabananya yang menghampar luas di sini dijamin membuat kamu tetap bersemangat untuk terus berlari, selain juga cocok untuk disinggahi sejenak demi berfoto dengan latar alam yang cantik.
Rutenya sendiri bisa kamu mulai dari base camp Gunung Guntur di Kampung Citiis. Di sini jugalah para pendaki biasanya memulai pendakian mereka.
Dari sini, kamu dapat melanjutkan berlari langsung ke Pos 1 dengan melalui Curug Citiis, lokasi bekas penambangan pasir, dan ladang warga setempat.
Perjalanan dari Pos 1 hingga Pos 2 belum terlalu terjal, dengan di sepanjang perjalanan dapat ditemui sejumlah mata air. Setibanya di Pos 3, biasanya dapat terlihat banyak pendaki yang sedang berkemah, terutama di akhir pekan atau hari libur.
Kemudian, dari Pos 3 menuju Puncak 1, dimulailah trek yang menantang dengan medan cukup vertikal melewati pasir dan bebatuan besar yang rawan longsor. Berhati-hatilah di medan ini, dan jangan beristirahat di tengah jalan. Bila ingin beristirahat, lakukan di Pos 3 sebelum melalui medan ini.
Setibanya di Puncak 1, kamu dapat menikmati pemandangan sabana yang luas dan kawah luas. Di sini jugalah kamu dapat menyaksikan pemandangan matahari terbit dengan latar Gunung Cikuray dan Papandayan.
Di Puncak 1, kamu dapat beristirahat sejenak dan berfoto-foto dahulu, sebelum ke Puncak 2 yang medannya cukup aman dan tak terlalu terjal. Di sepanjang perjalanan pun dapat melihat hamparan sabana, sementara di kejauhan terlihat pemandangan gunung-gunung yang ada di sekitar.
Di Puncak 2, kamu juga dapat melihat pemandangan kawah Gunung Guntur yang terlihat jelas saat cuaca cerah. Dari sini jugalah Puncak 1 yang dipenuhi tenda dapat terlihat.
Perjalanan ke Puncak 3 cukup terjal, namun treknya tidak berbatu, melainkan tanah berpasir, jadi cukup aman dilalui. Puncak yang terletak di sisi timur Gunung Garut ini juga menawarkan pemandangan alam yang tak kalah indah dengan puncak-puncak sebelumnya. Dari sini, lanjutkan perjalanan menuju Puncak 4 yang merupakan puncak tertingginya.
Untuk perjalanan menuruni gunung, pastikan melaluinya dengan berhati-hati karena medannya yang curam. Lebih bagus lagi bila mengenakan sepatu khusus trail running yang memiliki bantalan ekstra, daya cengkeram yang bagus, dan tahan di berbagai medan, dari yang licin hingga berbatu-batu.
Sebagai gantinya, tunggu hingga tiba di sabana yang cukup luas dan datar di kilometer 9-13 untuk berlari dengan nyaman. Di kilometer 13 juga terdapat trek yang lumayan panjang untuk downhill. Dari sini, lanjutkan perjalanan hingga ke kilometer 17 yang melalui pemukiman warga, dan terus berlari hingga tiba kembali di base camp. Dengan demikian, total jarak tempuh yang kamu lalui adalah 21 kilometer.
Medan lintas alam di Gunung Guntur ini didominasi jalur yang terjal dengan kemiringan hingga 45 derajat, jadi persiapkan dulu kondisi fisik dan staminamu sebelum kemari. Kebanyakan pelari maupun pendaki yang ingin menaklukkan puncak Gunung Guntur juga memilih summit sedari subuh (sekitar pukul 03:00 dari base camp) ketika cuaca tidak terik, karena memang bentang alam di sini terbuka dan tidak banyak pepohonan.
Dari Jakarta, jarak tempuh ke base camp Citiis sekitar 200 kilometer jauhnya via Jalan Tol Cipularang, atau dapat ditempuh dengan 3,5 jam berkendara. Biaya SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) Gunung Guntur adalah Rp15.000 per orang, yang sudah termasuk asuransi dan tiket masuk kawasan gunung. Bila membawa kendaraan pribadi ke base camp, kamu tinggal menambah biaya parkir Rp10.000.
Teks: Melinda Yuliani