Berkunjung ke Blitar, traveler tak hanya dapat menikmati pantai-pantainya yang indah, namun juga menjelajah tempat wisata alam lainnya yang tak kalah menarik. Sebut saja Perkebunan Teh Sirah Kencong yang terletak di lereng Gunung Kawi, atau tepatnya di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
Sembari menikmati pemandangan hamparan kebun teh, traveler dapat menuju berbagai spot wisata yang menarik di sini, seperti Wukir Negoro yang menawarkan pemandangan perkebunan dari ketinggian, Air Terjun Sirah Kencong dengan gazebo dan kursi kayu di sekitarnya untuk melepas lelah, dan Candi Sirah Kencong yang menampilkan relief-relief unik di dindingnya.
Namun, jarak spot-spot wisata di Perkebunan Teh Sirah Kencong ini berjauhan, dan lumayan melelahkan bila dicapai dengan berjalan kaki. Karena itulah banyak yang kemudian menjelajah kawasan ini dengan bersepeda.
Trek Menantang
Tergantung kekuatan fisik masing-masing, pesepeda dapat memulai gowes dari kota Wlingi, atau memilih berangkat terlebih dahulu menuju Desa Semen, baru melanjutkan perjalanan ke perkebunan teh dengan naik sepeda.
Di tengah perjalanan menuju Perkebunan Teh Sirah Kencong, biasanya pesepeda berhenti dahulu di Perkebunan Kawisari untuk beristirahat karena medan yang dilalui memang cukup menantang.
Dari Desa Semen, jarak ke Perkebunan Kawisari sekitar tujuh kilometer dengan trek yang menanjak melalui jalanan beraspal. Nantinya, sebelum tiba di Perkebunan Teh Kawisari, medan akan lebih sulit dengan jalanan makadam (jalanan berbatu) dan trek yang masih menanjak melalui kawasan hutan pinus.
Bila masih kuat, kamu bisa menggowes sepeda sampai puncak. Namun, bila kesulitan, kamu bisa memilih untuk menuntun sepeda.
Setibanya di Perkebunan Teh Kawisari, kamu dapat beristirahat sejenak di sini, sebelum kembali melanjutkan perjalanan melalui trek yang sama, yakni makadam dengan bongkahan batu yang lumayan besar, dengan jarak kurang lebih 4,5 kilometer.
Tiba di lokasi, kamu bakal disambut dengan papan bertuliskan “Selamat Datang di Kebun Sirah Kencong, 1.000 Mdpl”. Di sini jugalah biasanya traveler berfoto dengan latar perkebunan teh yang indah.
Aktivitas di Perkebunan Teh Sirah Kencong
Sesudahnya, kamu dapat melanjutkan aktivitas dengan makan siang terlebih dahulu di salah satu warung makan, seperti Warung Bu Tia yang menjual nasi pecel, menu khas Blitar. Warung-warung ini tak hanya menjajakan makanan, namun juga menjual teh hasil budidaya Perkebunan Teh Sirah Kencong.
Bila ingin berfoto di sekitar perkebunan teh, kamu dapat berjalan-jalan di kawasan ini (banyak spot fotogenik!), atau beranjak ke air terjun yang letaknya sekitar 300 meter dari lokasi parkir. Akses jalannya cukup bagus, meski sebagian masih berupa jalan tanah, sementara sisanya jalan beton.
Sementara yang masih kuat bersepeda, dapat meneruskan gowes menuju Candi Sirah Kencong. Agar tak tersesat, tanyakan arahnya ke warga setempat, karena di lokasi tidak ada papan penunjuk yang jelas.
Biaya masuk kawasan Perkebunan Teh Sirah Kencong adalah Rp5.000 per orang. Biaya tersebut belum termasuk tiket masuk air terjun sebesar Rp5.000 per orang. Meski kawasan ini buka 24 jam, disarankan untuk gowes sedari pagi, sehingga sorenya sudah bisa turun kembali ke Desa Semen, sebelum melanjutkan perjalanan dengan kendaraan ke kota Wlingi atau Blitar.
Bila tidak membawa sepeda sendiri, kamu dapat menyewa sepeda terlebih dahulu di Blitar. Operator yang tersedia adalah FedRent Blitar (T. 0857 4586 7271) yang lokasinya terletak di belakang Masjid Agung Kota Blitar. Biaya sewa sepeda gunung (MTB) di sini Rp50.000 per hari.
Teks: Melinda Yuliani