Lebih Tua dari Piramida Giza, Keberadaan Gunung Padang Masih Menyimpan Misteri

Bagai Machu Picchu, situs bersejarah Kerajaan Inca yang hingga kini masih menyimpan misteri, begitu pula dengan situs purbakala Gunung Padang di Kampung Cimanggu, Cianjur ini. Pertama kali disebutkan oleh seorang Belanda dalam Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (Buletin Dinas Kepurbakalaan) di tahun 1914, Gunung Padang bukanlah hal asing bagi penduduk setempat yang telah mengetahui keberadaannya selama ribuan tahun.

Disebut sebagai situs megalitik terbesar di Asia Tenggara, sekilas situs ini hanya berupa serangkaian teras yang memiliki dinding pembatas dan tangga di antaranya. Teras ini tertutup bebatuan vulkanik besar yang tersusun dalam beberapa baris dan penduduk setempat menyebut tempat ini sebagai situs keramat.

Pengukuran radiometrik dan pengujian geolistrik pada tahun 2012 untuk mengetahui umur situs tersebut membuahkan hasil yang mengejutkan. Selain diperkirakan umurnya jauh lebih tua daripada Piramida Giza, peneliti juga yakin bahwa Gunung Padang bukanlah gunung, melainkan bangunan berbentuk mirip piramida yang terkena timbunan debu vulkanik sehingga terlihat seperti gunung yang ditumbuhi pepohonan. Peneliti juga meyakini bahwa di dalam piramida tersebut terdapat ruang dan poros tersembunyi yang terletak di bawah reruntuhan situs.

Sementara penduduk setempat percaya bahwa gunung berbentuk punden berundak seluas 900 meter persegi ini dulunya merupakan tempat bertapa Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran, sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak bersama kerajaannya. Penemuan batu bekas bertapa dan tapak harimau di sana semakin memperkuat cerita tersebut.

Selain karena jelmaan Prabu Siliwangi adalah harimau putih, ditemukan juga goretan kujang (senjata khas Jawa Barat) di sekitar batu tersebut. Hingga kini, peneliti masih belum dapat memastikan asal usul bangunan yang sepintas terlihat seperti piramida besar dengan tinggi sekitar 180 meter ini.

Akses: Dari Cianjur menuju Gunung Padang terdapat dua pilihan rute dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Rute pertama, Pal Dua (dari Desa Warungkondang berbelok ke kanan menuju ke Cipadang, Cibokor, Lampegan, Pal Dua, Ciwangin, Cimanggu, dan Gunung Padang). Rute kedua,Tegal Sereh (dari Sukaraja berbelok ke kiri menuju Cireungas, Cibanteng, Rawabesar, Sukamukti, Cipanggulaan, dan Gunung Padang).

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here