Hingga pertengahan Juli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, mengumumkan pembukaan kembali sejumlah taman nasional (TN) dan taman wisata alam (TWA) secara bertahap. Memasuki pertengahan Agustus, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur akhirnya resmi dibuka kembali pada 18 Agustus, setelah tidak menerima kunjungan publik selama empat bulan terakhir.
TN Baluran siap menyambut pengunjung secara bertahap, yaitu pada 18 hingga 20 Agustus hanya menerima 500 orang per hari, 21 hingga 23 Agustus menerima 750 orang per hari, dan 24 Agustus hingga seterusnya menerima 950 orang per hari. Di waktu normal, TN Baluran dapat dikunjungi wisatawan hingga 2.000 orang per harinya.
Seiring dengan pembukaannya kembali, TN Baluran mewajibkan pengunjung untuk mengikuti prosedur baru sebelum mengunjungi destinasi yang disebut Afrika-nya Pulau Jawa. Bagi mereka yang ingin mengunjungi TN Baluran, wajib melakukan reservasi dengan mengisi formulir kunjungan secara daring, yang berisi identitas pribadi, waktu dan tujuan kunjungan, jumlah pengunjung, serta keperluan layanan pemandu.
Dalam formulir kunjungan tersebut juga tertera ketentuan dan peraturan bagi pengunjung, yaitu:
- Pengunjung Warga Negara Asing (WNA) dan pengunjung yang berasal dari luar Provinsi Jawa Timur, wajib menunjukkan hasil rapid test non-reaktif Covid-19.
- Wajib mengenakan masker selama berada di kawasan taman nasional.
- Mencuci tangan di fasilitas yang telah disediakan.
- Menjaga jarak aman antar pengunjung.
- Membawa peralatan makan dan minum sendiri.
- Membawa perlengkapan ibadah sendiri.
- Membawa kembali sampah pribadi.
- Makan dan minum di area yang telah ditentukan, seperti di kantin, dalam mobil, atau area piknik di Pantai Bama.
- Balita, lansia, dan penderita penyakit bawaan yang rentan tertular Covid-19, diimbau untuk tidak berkunjung.
- Ketua rombongan bertanggung jawab atas perilaku seluruh peserta rombongan selama di dalam kawasan Taman Nasional Baluran.
Teks: Priscilla Picauly
