Bali merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Pantainya yang indah dengan pemandangan yang luar biasa telah mendatangkan jutaan turis lokal maupun mancanegara ke pulau ini. Saking terkenalnya, cukup sulit untuk menemukan tempat yang cocok untuk bersantai di Bali. Jika mendambakan ketenangan, mungkin Anda dapat mengunjungi tempat-tempat terpencil yang belum diketahui banyak orang. Salah satunya adalah Munduk yang berada di Kabupaten Buleleng.
Selain menawarkan ketenangan, Munduk juga memiliki daya tarik tersendiri yang membedakannya dari tempat-tempat lain di Bali. Munduk tidak menawarkan olahraga air seperti wisata selam dan selancar. Tidak ada pula kehidupan malam yang meriah seperti di daerah Kuta. Sebagai gantinya, Munduk yang terletak di daerah pegunungan menawarkan kesempatan untuk benar-benar menghargai keindahan alam dan budaya asli Pulau Bali. Meski tidak terlalu luas, wisatawan akan dapat menemukan berbagai kegiatan menarik di sini. Ini adalah beberapa di antaranya yang tidak boleh dilewatkan.
-
Melihat Pesona Danau Kembar
Munduk terletak di antara dua danau kembar, yakni Tamblingan dan Buyan. Kedua danau ini nyaris bersentuhan di ujungnya. Di sekelilingnya terdapat lereng curam yang dipenuhi oleh pepohonan hijau lebat, membuat pemandangan danau kembar ini semakin teduh dan asri. Wisatawan bisa melihat pemandangan indah ini dari atas tebingnya. Pemandangan yang ditawarkan oleh Danau Tamblingan dan Buyan dipastikan tidak akan mengecewakan.
Di sisi barat Danau Tamblingan hingga sisi utara Danau Buyan, terdapat jalan yang bisa digunakan berkendara dengan sepeda motor. Jika ingin menikmati keindahannya secara menyeluruh, wisatawan juga bisa berjalan kaki di sekelilingnya. Tidak jauh dari sana, terdapat beberapa rumah makan dengan pemandangan langsung ke arah danau kembar ini.
-
Menjelajahi Danau dengan Kano
Di sebelah Danau Tamblingan terdapat Taman Rekreasi Alam di mana wisatawan dapat melakukan perjalanan keliling danau dengan kano. Di sini, wisatawan akan ditemani oleh seorang pemandu yang akan mendayung kano ini. Jadi, wisatawan tidak perlu khawatir akan terdampar di tengah danau. Wisatawan cukup duduk dengan tenang sambal menikmati keindahan alam yang ditawarkan Danau Tamblingan.
Perjalanan dengan kano ini akan membawa wisatawan melewati hutan di tepi-tepi danau. Tidak jauh dari sana, terdapat pura indah yang berdiri di atas daratan kecil. Pura bernama Pura Ulun Danu Tamblingan ini tampak begitu menakjubkan berdiri di antara perairan jernih. Bayangan bangunan megah ini terpancar dalam air yang tenang. Tidak banyak wisatawan yang datang berkunjung ke pura ini sehingga suasananya pun sangat tenang.
-
Mengunjungi Air Terjun
Selain berwisata ke pantai, wisatawan biasanya merencanakan perjalanan khusus untuk melihat berbagai air terjun spektakuler di Bali. Munduk sendiri merupakan rumah dari beberapa air terjun ini. Wisatawan bisa melakukan perjalanan menuju air terjun langsung dari kota tempatnya bermalam. Wisatawan bahkan tidak perlu menyewa pemandu wisata bila ingin menikmati keindahan ini seorang diri.
Jalan setapak tepat di pinggir kota akan membawa wisatawan menuju air terjun ini. Total, ada tiga air terjun yang menghiasi Munduk. Wisatawan bisa langsung melakukan pendakian ke tiga lokasi ini atau memisahkannya pada hari yang berbeda-beda. Perjalanan menuju air terjun ini akan ditemani oleh keindahan pepohonan lebat dan perkebunan kopi dan kakao.
-
Berendam di Air Panas Banjar
Setelah lelah melakukan pendakian atau mengendarai sepeda motor, wisatawan dapat meregangkan otot di Air Panas Banjar. Tempat ini lebih dekat dengan pantai utara Bali, tetapi masih mudah ditempuh dari Munduk. Air di dalamnya memiliki kandungan belerang yang tinggi, yang dikatakan bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Ada tiga kolam terpisah dengan kedalaman dan suhu yang berbeda-beda di sini. Wisatawan juga bisa mendapatkan pijat Bali di tempat ini sebelum atau setelah berendam. Tidak banyak turis yang datang ke Air Panas Banjar. Namun, tempat ini cukup populer di kalangan penduduk setempat. Jika ingin menjauh dari kerumunan, cobalah untuk datang lebih awal.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani