Populasi koala dikhawatirkan akan punah di beberapa bagian Australia pada tahun 2050. Penyebabnya sebagian besar karena kebakaran hutan dahsyat yang terjadi beberapa bulan lalu. Temuan ini sendiri berdasarkan hasil penyelidikan baru-baru ini yang dibentuk oleh Parlemen New South Wales (NSW).
Menurut laporan tersebut, kebakaran hutan antara tahun 2019 hingga 2020 menyebabkan kematian setidaknya 5.000 koala. Namun, bahkan sebelum hal itu terjadi, keberadaan koala sudah terancam.
Faktor-faktor lain yang mengancam populasi koala termasuk perusakan habitat mereka yang berkelanjutan melalui pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan, pertambangan, dan perhutanan, yang telah sangat berdampak pada sebagian besar populasi koala di sejumlah negara bagian di Australia selama beberapa dekade.
Laporan tersebut menemukan bahwa fragmentasi dan hilangnya habitat ini merupakan ancaman paling serius bagi kelangsungan hidup koala, dan menyebutkan bahwa tindakan yang lebih tegas harus diambil untuk melindungi dan memulihkan habitat mereka, baik yang berada di tanah milik pemerintah maupun privat.
Banyak populasi koala yang juga ditemukan sangat menderita karena kondisi kekeringan yang telah melanda NSW selama bertahun-tahun. Perubahan iklim memiliki dampak yang sangat besar terhadap koala. Tak hanya memengaruhi kualitas makanan dan habitat mereka, tetapi juga memperbesar kemungkinan terjadinya ancaman lain, seperti kekeringan dan kebakaran hutan.
Banyak dari koala tersebut yang akhirnya mesti dirawat karena kekurangan gizi dan dehidrasi, atau turun dari pohon untuk minum dari selang taman dan mangkuk air. Padahal, koala merupakan satwa yang jarang sekali minum. Mereka turun dari pohon dan menuju sumber mata air ketika musim kemarau atau ketika cuaca benar-benar panas.
“Saya terutama mendorong pemerintah untuk segera menyelidiki pembentukan The Great Koala National Park di Mid North Coast,” kata Cate Faehrmann selaku ketua komite. “Satu-satunya cara agar generasi mendatang dapat melihat koala di alam liar NSW adalah bila pemerintah bertindak berdasarkan rekomendasi komite.”
Teks: Melinda Yuliani
