Dengan meredanya pandemi Covid-19, banyak negara yang mulai melonggarkan aturan pembatasan perjalanannya dan masuk ke dalam masa normal baru. Di masa ini, berbagai tempat wisata sudah kembali beroperasi meski dengan serangkaian aturan. Salah satu yang mengalami lonjakan popularitas adalah wisata alam. Setelah berminggu-minggu diam di rumah, banyak orang tidak sabar untuk mendaki gunung dan menghirup udara segar. Berada di ruang terbuka yang sangat luas juga membantu mengurangi potensi terinfeksi virus corona.
Meski cukup aman, pelancong tetap harus memerhatikan aturan keselamatan yang berlaku saat naik gunung. Hal ini penting diikuti untuk memastikan kesehatan diri sendiri dan juga pendaki lainnya. Ikuti panduan ini untuk naik gunung di masa normal baru.
-
Lakukan Riset Tempat
Melakukan riset pada tempat yang akan dikunjungi merupakan hal yang penting dilakukan dengan ada atau tidak adanya pandemi Covid-19. Dengan riset, pelancong dapat mengenal kondisi adat dan budaya setempat, serta aturan-aturan yang berlaku. Dengan mengetahui hal-hal ini sebelum melakukan perjalanan, pelancong akan tahu bagaimana harus bersikap di tempat tersebut.
Di masa normal baru, riset jadi makin penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat suatu destinasi. Sebelum memutuskan untuk mendaki gunung tertentu, pelancong sebaiknya mencari tahu apakah gunung tersebut berada di zona merah yang berbahaya atau zona hijau yang sudah aman. Pelancong juga harus mencari tahu berbagai aturan khusus yang berlaku di jalur pendakian gunung tersebut. Gunung Papandayan, misalnya, mewajibkan tiap pengunjung untuk memakai masker, sarung tangan, dan pelindung mata selama berada di lokasi wisata. Ikuti semua aturan ini agar pendakian berjalan dengan aman dan lancar.
-
Mendaki dalam Kelompok Kecil
Salah satu keseruan dalam berwisata ke gunung adalah mendaki bersama dalam kelompok berjumlah besar. Namun, keseruan ini harus ditunda untuk sementara waktu. Di masa normal baru, pelancong harus melakukan pendakian dalam kelompok kecil berjumlah maksimal empat hingga lima orang. Kelompok ini juga sebaiknya terdiri atas orang-orang dari satu rumah atau yang ada kontak sebelumnya.
Pendakian dalam kelompok kecil mengurangi risiko penularan virus corona. Selain itu, kebanyakan tempat juga melarang kumpulan orang dalam jumlah besar. Bahkan, beberapa gunung sudah membatasi jumlah pengunjung dengan membagi waktu kunjungan untuk beberapa kelompok saja dalam satu waktu.
-
Terapkan Jaga Jarak
Jaga jarak menjadi hal yang terus diingatkan selama dunia melawan pandemi Covid-19. Dalam kegiatan pendakian, jaga jarak juga harus diterapkan. Masing-masing pendaki, bahkan dalam kelompok yang sama, harus menjaga jarak hingga dua meter ketika melakukan pendakian. Hal ini dikarenakan droplet yang dikeluarkan ketika beraktivitas intens lebih banyak dan bisa terdorong jauh. Oleh karena itu, jarak antarpendaki harus benar-benar diperhatikan.
Untuk menjaga jarak dengan kelompok-kelompok pendaki lain, pelancong juga bisa memilih jalur yang jarang dilalui. Jalur yang kurang populer di kalangan para pelancong akan lebih aman untuk dilewati. Buat beberapa opsi jalur pendakian untuk berjaga-jaga apabila jalur yang dipilih ternyata penuh orang.
-
Buat Perjalanan Satu Hari
Masa normal baru bukanlah waktu yang tepat untuk merencanakan pendakian gunung yang panjang. Sebaiknya, buat rencana perjalanan selama sehari saja. Bahkan, disarankan bagi para pendaki untuk tidak menginap di masa normal baru ini. Jika belum puas melakukan pendakian sehari saja, pelancong dapat merencanakan banyak perjalanan di hari-hari selanjutnya tanpa perlu menginap.
-
Bawa Perlengkapan Sendiri
Jika memutuskan untuk menginap, pastikan untuk membawa semua perlengkapan sendiri. Gunakan tenda, selimut, sleeping bag, hingga peralatan masak milik sendiri. Beberapa gunung memang menyediakan tempat peminjaman perlengkapan berkemah. Tapi di saat seperti ini, sebaiknya bawa dan gunakan perlengkapan sendiri. Dengan demikian, kebersihan dari alat-alat ini akan lebih terjamin.
Di masa normal baru, tenda juga tidak boleh ditempati oleh banyak orang. Tenda dapat diisi oleh maksimal dua orang yang tinggal bersama. Bila bukan merupakan orang serumah, maka tiap orang harus tidur dalam tenda-tenda yang terpisah. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari penularan dalam ruang tertutup yang sempit.
Saat ini, pelancong sudah bisa kembali mendaki beberapa gunung di Indonesia. Gunung-gunung yang sudah dibuka kembali adalah:
- Gunung Papandayan
- Gunung Cikuray
- Gunung Cumbri
- Gunung Bongkok
- Gunung Galunggung
- Gunung Gamkonora
- Gunung Kelud
- Gunung Guntur
- Gunung Marapi
- Gunung Manglayan
- Gunung Penanggungan
- Gunung Sago
- Gunung Singgalang
- Gunung Talamau
- Gunung Talang
- Gunung Tangkuban Parahu
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani