Tokyo Skytree, tujuan wisata populer di ibu kota Jepang, sudah dibuka kembali pada Senin kemarin setelah ditutup selama tiga bulan karena penyebaran virus corona. Walau sudah dibuka kembali, menara setinggi 634 meter ini akan mempersingkat jam operasional dari pukul 09:00 hingga 21:00. Hal ini dilakukan sejalan dengan keputusan pemerintah metropolitan Tokyo.
Pihak Tokyo Skytree akan membatasi penggunaan dan kuota pengunjung yang menggunakan elevator untuk menjaga jarak sosial. Bagi pengunjung siswa Sekolah Dasar dan pengunjung senior diwajibkan untuk mengenakan masker. Sejumlah destinasi di Tokyo juga merilis informasi jadwal pembukaan kembali bagi publik, antara lain:
- Tokyo Tower dibuka kembali pada 28 Mei.
- Kyu Shiba Rikyu dibuka kembali pada 1 Juni.
- Tur berpemandu di Imperial Palace dibuka kembali pada 2 Juni.
- Imperial East Gardens dibuka kembali pada 2 Juni.
- Hama Rikyu dibuka kembali pada 1 Juni.
- Rikugien dibuka kembali pada 1 Juni.
- Edo Open Air Museum dibuka kembali pada 2 Juni.
- Shinjuku Gyoen dibuka kembali pada 2 Juni.
- Koishikawa Korakuen dibuka kembali pada 1 Juni.
- Kiyosumi Garden dibuka kembali pada 1 Juni.
- Sumida Hokusai Museum dibuka kembali pada 2 Juni.
- Tokyo National Museum dibuka kembali pada 2 Juni.
- Edo-Tokyo Museum dibuka kembali pada 2 Juni.
Saat ini Jepang menolak masuk pendatang (non-Jepang) yang telah berkunjung ke lebih dari 100 negara dalam 14 hari terakhir, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Korea Selatan, Tiongkok, dan sebagian besar negara di Eropa (termasuk Inggris), kecuali dalam keadaan khusus. Penangguhan pembebasan visa masih diberlakukan, sehingga setiap pendatang wajib mengajukan pemohonan visa sebelum melakukan perjalanan ke Jepang.
Ketika memasuki Jepang, pendatang wajib menjalani karantina di lokasi yang ditentukan dan tidak boleh menggunakan transportasi publik selama 14 hari setelah kedatangan. Kebijakan ini diperkirakan akan terus diberlakukan pemerintah Jepang hingga Juni, namun hal ini dibarengi dengan pembukaan kembali secara bertahap setelah pembatasan kegiatan yang berlangsung selama beberapa waktu terakhir. Nantinya, pelancong bisnis akan mendapat prioritas, diikuti pengunjung pelajar, kemudian wisatawan.
Teks: Priscilla Picauly