Hong Kong dan Singapura Buka Layanan Transit Terbatas

Hong Kong dan Singapura mulai melonggarkan aturan pembatasan perjalanan pada Juni mendatang. Keduanya akan memulai kembali layanan transit terbatas di masing-masing bandara. Keputusan ini merupakan kabar baik bagi maskapai penerbangan Cathay Pacific dan Singapore Airlines yang sangat mengandalkan bandara asal masing-masing sebagai tempat transit untuk penerbangan lanjutan ketimbang sebagai tempat tujuan utama.

Berikut adalah beberapa hal yang telah diketahui soal layanan transit di Hong Kong International Airport dan Singapore Changi Airport.

Hong Kong International Airport

Bandara Internasional Hong Kong akan kembali beroperasi secara bertahap mulai 1 Juni 2020. Keputusan ini disampaikan oleh Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam seiring dengan meredanya pandemi corona di negara tersebut. Namun sejauh ini, belum ada keterangan dan detail lebih lanjut terkait pengoperasian layanan transit yang akan kembali dibuka.

Sebelumnya, Hong Kong telah memberlakukan larangan masuk dan transit bagi seluruh pengunjung melalui Bandara Internasional Hong Kong pada 24 Maret lalu. Semua pendatang dari luar negeri yang tiba di bandara segera diarahkan ke AsiaWorld Expo untuk pengujian Covid-19. Setelahnya, pendatang diwajibkan menjalani karantina selama 14 hari. Belum diketahui apakah praktik ini akan dilanjutkan bagi pendatang yang transit di Bandara Internasional Hong Kong, atau apakah ada aturan lain yang akan diterapkan.

Singapore Changi Airport

Pelancong akan dapat kembali melakukan transit di Bandara Changi mulai 2 Juni 2020. Namun, proses transit ini akan berbeda dari kondisi biasanya. Jika sebelumnya orang-orang dapat berkeliling dengan bebas mengitari toko-toko yang tersebar di Bandara Changi, kini penumpang harus diam di dalam area khusus transit yang terpisah dari penumpang-penumpang lainnya.

Sebagai tambahan, petugas bandara juga akan dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). Beberapa tindakan pencegahan lainnya yang sudah ada seperti penetapan jarak aman dan pengecekan suhu tubuh juga akan tetap dilakukan. Singapura menghentikan layanan transit mulai 24 Maret, bersamaan dengan larangan kunjungan jangka pendek ke negara tersebut. Keputusan ini diambil oleh pemerintah Singapura setelah mencatatkan dua kematian pertamanya dari pandemi Covid-19.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here