Spanyol akan membuka kembali daerah perbatasannya untuk turis mulai Juli, hal ini disampaikan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. Keputusan ini menandai fase baru Spanyol terkait pelonggaran kegiatan setelah lakukan lockdown yang ketat beberapa waktu terakhir. Dengan kebijakan baru ini, wisatawan dari luar negeri yang hendak berlibur ke Spanyol tidak perlu lagi menjalankan karantina selama 14 hari.
Penerapan pembatasan perjalanan sejak 14 Maret lalu telah membawa pengaruh besar terhadap industri pariwisata Spanyol. Wisatawan asing menyumbang sekitar seperdelapan bagi ekonomi Spanyol dan penguncian ketat yang dilakukan di masa pandemi ini menyebabkan tutupnya para penggerak industri pariwisata, seperti hotel, bar, restoran, dan tempat-tempat wisata tepat di waktu terbaik untuk kunjungan wisata.
Dalam pernyataannya, Sanchez menyebutkan bahwa Spanyol membutuhkan pariwisata. Namun di saat yang sama, pariwisata membutuhkan standar keamanan dan keselamatan baik di tempat asal maupun di tempat tujuan agar dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, Spanyol akan memastikan turis yang berkunjung tidak akan berisiko terserang virus corona sekaligus tidak akan menularkan virus tersebut.
Selain mendorong wisatawan mancanegara untuk datang, Sanchez juga mengajak warganya untuk mulai merencanakan wisata domestik musim panas ini. Tujuannya untuk memulai kembali perputaran roda ekonomi setelah penguncian yang ketat selama dua bulan.
Pembatasan pergerakan pun mulai dikurangi secara bertahap, di mana bar di beberapa bagian di negara itu sudah diizinkan untuk dibuka. Museum dan gereja juga sudah dibuka kembali, namun kebijakan khusus berlaku bagi penduduk Madrid dan Barcelona yang merupakan daerah episentrum penyebaran virus corona, di mana hanya akan buka pada Senin saja. Kompetisi sepak bola Spanyol, La Liga juga akan kembali digelar Juni mendatang, dengan aturan pertandingan dilakukan di stadion tanpa penonton.
Teks: Priscilla Picauly & Levana Florentia
