Home Travel Inspirations Culture Sering Terlewatkan, Pesona Doha Tak Sekadar Sebagai Tempat Transit

Sering Terlewatkan, Pesona Doha Tak Sekadar Sebagai Tempat Transit

Sebelum pandemi virus corona terjadi, Doha makin giat menarik wisatawan, di mana hal ini didukung dengan kebijakan bebas visa bagi 80 negara, termasuk Indonesia hingga 30 hari. Dengan demikian, ibu kota Qatar ini tak lagi sekadar persinggahan untuk menunggu penerbangan lanjutan, tapi juga dapat mengintip beragam pesona yang ditawarkan.

Jika sempat singgah di Doha, ada sejumlah atraksi yang siap memukau para pejalan, antara lain:

Museum of Islamic Art

Disingkat MIA, museum ini memukau dengan rancang bangunan yang dbuat seperti burka, buah karya I. M. Pei yang telah melakukan perjalanan ke beberapa negara Islam untuk mencari inspirasi ketika mengerjakan proyek ini. Terletak di pulau buatan dekat dermaga dhow (perahu kayu khas Qatar) di kawasan Doha Corniche, MIA berlatarkan gedung-gedung pencakar langit dan Teluk Doha.

MIA merupakan representasi kebudayaan Islam dari tiga benua – tidak terbatas pada negara-negara di Timur Tengah, tapi juga Spanyol, India, dan Tiongkok. Satu jam di sini rasanya kurang, terlebih bangunan bertingkat lima ini memiliki berbagai koleksi menarik, mulai dari artefak, keramik, logam, gading, tekstil, ukiran kayu, dan aneka batuan berharga yang berkaitan dengan budaya Islam dari abad ke-7 hingga 14.

Beberapa ruang pamer memajang aneka porselen dan pernak-pernik rumah tangga yang berusia ratusan tahun dari Iran, Suriah, juga Mesir, selain manuskrip ilmu pengetahuan, seperti ilustrasi anatomi tubuh manusia dari abad ke-18 dan gambar peta dunia yang diperkirakan berasal dari Mesir atau Suriah di abad ke-15.

Doha Corniche

Merupakan kawasan sepanjang tujuh kilometer bagi pejalan kaki yang terbentang di sepanjang Teluk Doha. Dengan pembangunan masif yang sedang digalakkan, Corniche nantinya adalah tempat terbaik untuk menikmati wajah Doha yang metropolitan dengan bangunan-bangunan perkantoran dan hotel berarsitektur unik.

Sementera ini, pemandangan terbaik di sini dapat dinikmati tak jauh dari Museum Islamic of Art, yaitu berupa deretan dhow (kapal kayu tradisional Qatar) yang sedang berlabuh atau berlayar di sekitar teluk. Wisatawan juga dapat mencicipi naik dhow dari sini untuk menikmati wajah Doha dari perairan.

Souq Waqif

Diperkirakan sebagai salah satu pasar tradisional tertua di Qatar, berlokasi tak jauh dari Museum of Islamic Art (MIA). Souq Waqif tampil autentik dengan bangunan-bangunan khas Timur Tengah, serta kesan bersih dan teratur. Awalnya, pasar ini menjual mutiara yang merupakan sumber pendapatan negara. Namun setelah Jepang memperkenalkan jenis mutiara yang lebih terjangkau, maka mutiara Qatar merosot dan negara ini beralih ke produksi gas dan minyak bumi.

Pasar ini pun kemudian beralih menjajakan keperluan sehari-hari, seperti rempah-rempah, pakaian, perhiasan, suvenir, wewangian, karpet, hingga binatang peliharaan. Menyusuri Souq Waqif sangatlah menyenangkan, terlebih lorong-lorongnya yang tidak rumit dikitari. Jika tidak ingin berbelanja pun, Souq Waqif merupakan salah satu tempat terbaik di Doha untuk berburu foto bertema human interest. Mayoritas toko baru buka selepas pukul 16:00 dan disarankan datang sekitar pukul 19:00. Jika lapar dan ingin duduk-duduk dengan nyaman, pasar ini dikelilingi deretan kafe, restoran, dan hotel terbaik di Doha.

Dunes of Qatar

Dimanfaatkan untuk pariwisata, salah satunya dengan kendaraan four-wheel drive (4WD) yang tahan banting. Walau waktu yang dimiliki di Doha singkat, tersedia paket safari yang dapat disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, di mana yang paling populer adalah paket safari setengah hari.

Namun bila waktu yang dimiliki fleksibel, tersedia paket safari dengan menginap di area perkemahan dengan fasilitas lengkap. Tur safari begitu efisien karena para tamu dijemput dari hotel tempat mereka menginap, kemudian dengan kendaraan 4WD menuju Pantai Sealine yang terletak sekitar 75 kilometer di selatan Doha.

Selama satu jam perjalanan, peserta dapat menikmati wajah pinggiran Doha yang banyak dihiasi proyek pembangunan jalur kereta. Tiba di titik awal perjalanan safari, supir sekaligus pemandu akan berhenti sejenak untuk mengurangi angin ban agar mempermudah perjalanan di medan berpasir. Selagi menunggu, peserta tur dapat menaiki unta seharga mulai 20 riyal Qatar untuk lima menit perjalanan.

Naik kendaraan 4WD yang melaju di atas pasir sangatlah menegangkan, terutama ketika mobil mesti mendaki atau menuruni tumpukan pasir yang terjal. Oleh karena itu, demi kenyamanan, dalam satu mobil hanya dapat diisi maksimal tiga peserta. Paket safari ini juga akan mengunjungi Khor Al Adaid, area pantai yang berada di padang pasir, di mana dari sini terlihat daratan Arab Saudi dan saat terbaik untuk mengunjunginya menjelang matahari terbenam.

The Pearl-Qatar

Merupakan pulau reklamasi yang memuat bangunan-bangunan mewah, di mana tempat ini biasanya terlihat dari pesawat yang sedang terbang rendah untuk mendekati Bandara Internasional Hamad di Doha. Merupakan pulau buatan di Teluk Barat yang menebarkan suasana Mediterania, The Pearl-Qatar ditargetkan menjadi hunian dan pusat hiburan berskala internasional yang mengadaptasi kultur Arab, Mediterania, dan Eropa.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

KEEP ME UPDATED