Selain Jakarta, Bandung Juga Menutup Sejumlah Ruang Publik

Selain Jakarta yang menutup 28 tempat wisatanya selama dua minggu ke depan, kota Bandung juga melakukan langkah sama untuk mencegah penyebaran virus corona. Melalui Surat Edaran Nomor 443/SE.030-Dinkes, yang menyatakan bahwa area publik milik Pemerintah Kota Bandung ditutup hingga dua minggu ke depan.

Inilah tempat-tempat publik yang tidak dapat dikunjungi pejalan dalam beberapa waktu ini, yaitu:

1. Alun-alun Bandung

Berlokasi dekat ruas Jalan Asia-Afrika, Alun-alun Bandung menjadi lokasi favorit warga lokal untuk bersantai, biasanya di akhir pekan. Yang menyenangkan dari alun-alun ini karena dilapisi rumput sintetis, yang dipercaya dapat bertahan hingga 10 tahun, maka dari itu pengunjung diwajibkan untuk melepas alas kaki jika ingin jalan-jalan di atasnya.

2. Taman Kota

Disebut Taman Balai Kota Bandung, taman yang berada di Jalan Wastukencana ini merupakan perpaduan dua taman, yaitu Taman Dewi Sartika dan Taman Badak. Asri di tengah kota, taman ini biasanya menjadi area rekreasi anak karena terdapat sejumlah koleksi binatang yang dipamerkan di sini.

Instagram @terkecu

3. Museum Kota Bandung

Tampak lawas dalam nuansa era 1920-an, Museum Kota Bandung didirikan di bangunan bekas Diaspora. Museum Kota Bandung menawarkan koleksi yang memperkenalkan awal mula berdirinya Bandung sebagai kota, pergerakan perjuangan kemerdekaan yang berlangsung di Kota Kembang, juga sisi sosial dan budaya Bandung. Museum yang diresmikan pada 31 Oktober 2018 ini berada di Jalan Aceh No. 47-49.

4. Bandung Creative Hub

Berada di Jalan Laswi No.7, bangunan berlantai enam ini dirancang sebagai wadah para insan kreatif untuk mengeksplorasi seni. Yang menarik dari Bandung Creative Hub adalah bangunannya yang berarsitektur unik, dengan warna-warni ceria. Di dalamnya terdapat ruang-ruang kelas, perpustakaan, kafe, toko desain, galeri, bioskop, co-working space, yang sejumlah di antaranya dapat digunakan secara gratis.

5. Observatorioum Bosscha

Destinasi edukasi yang berada di Lembang ini menjadi sarana untuk mengenal dunia astronomi, termasuk tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Dibangun di era kolonial Belanda pada 1923, nama Bosscha diambil dari nama pengusaha yang mendonasikan kekayaannya untuk membangun observatorium ini, yaitu Karel Albert Rudolph Bosscha. Observatorium Bosscha memiliki 12 teleskop dengan fungsi berbeda, selain teropong besar di dalam kubah raksasanya yang sering dilihat pengunjung.

6. Museum Gedung Sate

Salah satu identitas kota Bandung, yang ikonik dengan ornamen tusuk sate pada menaranya. Didirikan pada 27 Juli 1920, Gedung Sate yang bergaya arsitektur Indo-Eropa ini merupakan kantor Gubernur Jawa Barat, yang juga memiliki area museum yang dapat dikunjungi pejalan. Di museum, dapat ditemui koleksi seni mengenai Bandung, berbagai contoh batuan, hingga baja Swedia yang digunakan untuk membangun Gedung Sate.

7. Taman Hutan Raya (TAHURA) Ir. H. DJuanda

Sering disingkat Tahura, area hijau ini termasuk dalam daftar ruang publik yang turut ditutup dari hingga 30 Maret 2020. Merupakan bagian dari daerah cekungan Bandung, taman ini tak hanya asri dengan jajaran pepohonannya yang rindang, tapi juga memiliki nilai sejarah yang berkaitan dengan zaman purba. Di dalam TAHURA terdapat Gua Jepang yang diperkirakan berfungsi sebagai kegiatan strategi kemiliteran, yang memiliki lorong dan ruangan yang digunakan sebagai markas maupun tempat penyimpanan peralatan dan logistik.

8. Museum Geologi Bandung

Berdiri pada 16 Mei 1928, awalnya bangunan museum didirikan sebagai gedung perkantoran yang didukung laboratorium geologi dan tempat untuk memamerkan hasil survei geologi. Yang menarik perhatian dari Museum Geologi Bandung adalah berbagai koleksi batuan, mineral, meteroit, fosil dan artefak, salah satunya adalah fosil manusia purba Homo Erectus, fosil gajah purba Stegodon trigonosephalus, dan replikasi fosil Tyrannosaurus rex.

9. Museum Konferensi Asia Afrika (KAA)

Bangunan bersejarah yang berdiri hingga sekarang untuk mengenang peristiwa penting yang berlangsung pada 1955. Dari Museum KAA, pengunjung dapat memasuki Gedung Merdeka, tempat di mana delegasi dari 29 negara yang berpartisipasi dalam KAA menyatakan perdamaian dunia. Di ruang konferensi terdapat jajaran kursi merah yang merupakan kursi asli yang digunakan pada saat itu, juga podium dan panggung yang dimeriahkan bendera masing-masing negara peserta.

10. Kampung Korea Bandung

Destinasi artistik ini dibangun untuk menghadirkan dunia Korea di negeri Bandung. Selain dihiasi dengan spot-spot foto, Kampung Korea Bandung juga dijadikan destinasi kuliner yang mengadopsi street food ala Korea. Berbagai hidangan khas Korea, seperti corndog, hotteok, tteobokki, jjampong, bibimbab, odeng, tteokkochi, hingga jjangmyeon, dapat ditemukan di sini.

11. Bandung Planning Gallery

Tempat wisata edukasi di Bandung ini menawarkan konsep interaktif berupa anjungan tata kelola dan rencana pembangunan kota. Di sini, pengunjung akan diperlihatkan seperti apa Bandung di masa lalu, perkembangannya di masa kini, serta akan seperti apa rupanya di waktu mendatang. Yang menarik dari Bandung Planning Gallery adalah tersedianya fasilitas video mapping yang gambarnya diambil sedetil mungkin, sehingga terlihat unik saat ditampilkan.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here