Cegah Kerusakan, Anak Tangga Candi Borobudur Akan Dilapisi Kayu Jati

Anak tangga yang biasa membawa jutaan wisatawan hingga ke tingkat tertinggi Candi Borobudur mulai mengalami kerusakan. Batuan candi menjadi aus karena besarnya gesekan dan beban dari pengunjung yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

Candi Borobudur memang merupakan salah satu tujuan wisata favorit turis asing maupun lokal. Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang menunjukkan bahwa jumlah wisatawan domestik di tahun 2018 mencapai 3.663.054 orang, sementara wisatawan asing berjumlah 192.231 orang. Waktu kunjungan wisatawan domestik terbanyak adalah saat liburan Natal dan Tahun Baru, sementara wisatawan asing banyak berkunjung di bulan Agustus saat mereka menikmati libur musim panas.

Data hasil kajian Balai Konservasi Borobudur (BKB) menunjukkan bahwa beban dari dua juta wisatawan pada 2009 menyebabkan batuan candi menjadi aus atau berkurang ketebalannya hingga 0,2 sentimeter. Berdasarkan kajian ini, jumlah wisatawan yang mengalami peningkatan hingga hampir menyentuh angka empat juta dapat menyebabkan keausan hingga 0,4 sentimeter. Bila tidak ada tindak pencegahan, batuan candi dapat kehilangan ketebalannya hingga empat sentimeter dalam 10 tahun.

Untuk mencegah kerusakan lebih jauh, anak tangga ini akan dilapisi dengan papan kayu jati. Kayu jati dipilih sebagai media pelapis karena memiliki karakteristik yang lentur. Sementara karet yang juga sempat dipertimbangkan untuk menjadi pelapis dapat mengeras dalam kondisi panas. Penggunaan kayu jati juga dinilai lebih ekonomis karena dapat bertahan lama bila dibandingkan dengan kayu-kayu lainnya. Dengan demikian, papan-papan pelapis tersebut tidak harus sering diganti.

Rencananya, keempat sisi tangga yang mencakup sisi utara, timur, selatan, dan narat akan dilapisi kayu. Pelapisan ini terutama penting untuk tangga di sisi timur yang paling banyak digunakan wisatawan. Papan kayu juga akan dipakai untuk melapisi lantai ketujuh Candi Borobudur yang berbentuk melingkar. Dengan ratusan anak tangga dan sebuah area besar yang perlu dilapisi kayu, Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Tri Hartono berharap dana super prioritas dari presiden bisa turun.

Perubahan lain yang akan dilakukan dalam upaya menjaga Candi Borobudur adalah ditutupnya lantai delapan dan sembilan untuk masyarakat umum. Kedua lantai teratas candi ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Hal ini dikarenakan kebanyakan wisatawan berkumpul di dua lantai tersebut untuk berkeliling melihat stupa. Nantinya, dari lantai tujuh, pengunjung akan diarahkan untuk kembali turun. Lantai delapan dan sembilan candi hanya akan bisa dinikmati dari bawah.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here