Tempat wisata di Indonesia seperti tidak ada habisnya. Kali ini ada Grojogan Watu Purbo di Bangunrejo, Sleman, Yogyakarta. Tempat wisata ini menampilkan pemandangan indah air terjun enam tingkat dengan aliran air yang jernih, sehingga cocok untuk tempat mendinginkan badan atau sekadar berfoto cantik.
Grojogan Watu Purbo sebenarnya sudah ada sejak 1975. Bangunan berupa undakan batu enam tingkat ini dibuat sebagai tanggul untuk menahan aliran lahar dingin saat terjadi erupsi Gunung Merapi. Namun, keindahan aliran air yang turun mengikuti undak-undakan batu layaknya air terjun membuat tempat ini menjadi destinasi wisata favorit terbaru di Yogyakarta.
Meski air terjun yang sempat viral akhir tahun lalu ini merupakan air terjun buatan, pengelola berusaha tetap menjaga keasrian dan kealamian tempat di sekitarnya. Pohon-pohon rindang di tepi kali dan semak belukar di beberapa bagian undakan membuat Grojogan Watu Purbo nampak berbaur dengan alam di sekitarnya. Pengelola juga tidak berencana menambahkan patung-patung atau frame sebagai spot foto di sekitar air terjun dalam upaya menjaga tempat ini tetap alami.
Sejak dijadikan tempat wisata, pengelola hanya menambahkan jembatan kayu untuk menghubungkan daratan dengan salah satu undakan. Dengan melewati jembatan ini, wisatawan dapat bermain-main sambil menikmati sejuknya air dari atas air terjun. Aliran airnya pun tidak begitu deras sehingga wisatawan dapat berdiri di atas undakan dan berfoto di sana. Jadi, wisatawan tidak hanya dapat berfoto di depan air terjun, tapi juga dari atas! Wah, di mana lagi kan, Anda dapat mengambil foto super unik seperti ini! Tapi, Anda harus tetap memerhatikan keselamatan diri karena undakan-undakan ini cukup licin.
Di sekitar kali, wisatawan dapat menemukan banyak batu-batuan beraneka ukuran. Biasanya, batu-batu dengan ukuran yang cukup besar dimanfaatkan wisatawan sebagai tempat duduk dan berfoto. Apalagi bila tempatnya strategis dengan latar belakang air terjun. Sementara di sisi kali, beberapa batu dalam ukuran kecil dan sedang nampak telah disusun dalam bentuk yang nyaris mustahil. Tumpukan batu ini merupakan hasil karya beberapa penggiat seni yang menunjukkan kebolehan mereka dalam balancing art. Bila beruntung, wisatawan dapat belajar langsung soal seni menyusun batu pada para penggiat seni ini.
Aliran air pada Grojogan Watu Purbo yang jernih ini berasal dari aliran Sungai Krasak dan Sungai Bebeng. Karena sejatinya dibuat sebagai tanggul, aliran air terjun ini mungkin mengering saat musim kemarau. Oleh karena itu, waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Grojogan Watu Purbo adalah di akhir musim hujan ketika curah hujan tidak terlalu tinggi. Hal ini guna menghindari aliran air yang terlalu deras di puncak-puncak undakan.
Grojogan Watu Purbo buka setiap hari pukul 06:00 hingga 18:00. Dari pusat kota Yogyakarta, wisatawan dapat mengikuti Jalan Magelang ke arah Jalan Tempel, kemudian ke Jalan Bibis. Dari jalan ini, wisatawan dapat terus berjalan lurus hingga tiba di Grojogan Watu Purbo. Untuk mencapai area air terjun, wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri hutan atau dengan mengendarai sepeda.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani