Turis yang berniat ke Miyajima (dikenal juga dengan Itsukushima) kini mesti menambah anggaran pengeluaran perjalanan mereka karena pemerintah setempat akan membebankan biaya masuk sebesar 100 yen (Rp 13.000) bagi yang ingin mengakses pulau tersebut.
Miyajima yang dapat diakses dalam waktu singkat dengan naik feri dari kota Hiroshima ini merupakan tempat wisata populer bagi yang ingin melakukan day trip. Pulau ini terutama terkenal dengan torii (pintu gerbang kuil) besar berwarna oranye, yang merupakan spot foto favorit karena letaknya yang persis di tengah laut, di depan bangunan Kuil Itsukushima yang merupakan Warisan Dunia UNESCO.
Taro Matsumoto, Walikota Hatsukaichi yang baru terpilih, telah mengutarakan pentingnya memiliki sumber daya keuangan baru untuk melestarikan pulau tersebut. Ia juga berharap bahwa pajak baru ini dapat diterapkan mulai 2021.
Ada tiga metode untuk memungut pajak tersebut. Pertama, memungut setiap pengunjung yang bepergian ke pulau tersebut dengan naik feri. Kedua, membebankan pajak tersebut kepada operator penyedia feri. Ketiga, memungut pajak dari pengunjung yang menggunakan fasilitas yang ada di pulau tersebut.
Miyajima saat ini tengah memasuki era populasi yang menua, dengan 1.674 penduduk yang tinggal di pulau itu pada 2015, atau sekitar 1.000 orang lebih sedikit dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Padahal, jumlah pengunjung yang datang ke Miyajima mencapai 4,31 juta orang pada 2018, sehingga penting untuk mencari sumber pendapatan baru demi mempertahankan pulau tersebut.
Miyajima bukanlah destinasi pertama yang menerapkan pajak turis. Beberapa tujuan di seluruh Asia telah memungut biaya tambahan untuk memerangi dampak jangka panjang dari overtourism. Pemerintah Bali juga telah mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan pajak turis untuk membantu membayar upaya lingkungan setempat.