Bandara di Samarinda Terapkan Inisiatif Energi Terbarukan

Total Solar Distributed Generation (DG) bekerja sama dengan Pihak Penyelenggara Bandara APT Pranoto, yang berlokasi di Samarinda, ibu kota provinsi Kalimantan Timur, menghadirkan sistem pembangkit listrik tenaga surya di atap terminal. Ini menjadikan APT Pranoto sebagai bandar udara pertama di Indonesia yang menerapkan inisiatif solarisasi dan menjadi pelopor menuju era yang berkelanjutan.

Sistem tenaga surya berkekuatan 600 kilowatt-peak (kWp) ini akan memiliki kapasitas untuk menghasilkan 755 megawatt-hours (MWh) energi terbarukan setiap tahunnya, memenuhi kurang lebih 20 persen kebutuhan energi bandara. Kapasitas ini setara dengan pemenuhan kebutuhan energi untuk 54 rumah dengan empat kamar tidur. Sekitar 1.800 panel surya yang terpasang akan berkontribusi menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) sebanyak 821 tons per tahun, atau setara dengan menanam 12.315 pohon dalam satu tahun.

APT Pranoto akan menjadi bandar udara penting di Indonesia, setelah Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur pada tahun 2024.

“Total Solar DG merasa bangga dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan komitmen akan energi berkelanjutan dan juga karena dapat terlibat dalam proyek prestisius terkait pemindahan ibu kota negara. Proyek ini akan berkontribusi dalam penurunan biaya operasional dan menekan jejak karbon dengan cara yang aman dan berkelanjutan,” kata Gavin Adda, CEO dari Total Solar DG SEA. “Proyek ini menjadi tonggak baru bagi kami untuk menunjukkan komitmen dalam mengembangkan energi terbarukan dan kami berharap untuk dapat terus menyediakan energi bersih untuk masyarakat Indonesia.”

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan kontrak pemanfaatan panel surya antara Bandara APT Pranoto Samarinda dan Total Solar DG pada Senin, 25 November 2019 di Jakarta. Pada kesempatan ini, Dodi Cahyadi, Kepala Bandara APT Pranoto mengungkapkan, “Pemerintah telah memberikan arahan untuk menjalankan inisiatif ramah lingkungan termasuk dalam hal pemanfaatan energi, dan kami di Bandara APT Pranoto merespon cepat arahan ini. Kami merasa bangga atas kerja sama ini dan berharap dapat memberi kontribusi baik bagi negeri kita serta menjadi pionir bagi bandara lainnya.”

Bandara APT Pranoto sendiri akan menjadi salah satu penunjang utama ibu kota baru nantinya dan berorientasi pada pelayanan yang unggul. Realisasi pemasangan panel surya di atap Bandara APT Pranoto akan berlangsung selama kurang lebih enam bulan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here