Qantas telah memulai uji coba teknologi pengenalan wajah inovatif di Bandara Brisbane. Teknologi ini memungkinkan penumpang untuk mengunggah paspor ke ponsel mereka untuk pertama kalinya. Dengan demikian, mereka dapat check-in terlebih dahulu sebelum tiba di bandara tanpa harus membuang waktu lagi untuk menyiapkan paspor dan boarding pass di lounge atau pintu keberangkatan.
“Para penumpang kami menginginkan proses check-in yang mulus tanpa harus menyiapkan dokumen perjalanan di setiap titik selama di bandara,” kata Kepala Strategi dan Pengembangan Produk Phil Capps.
“Yang membuat teknologi ini unik adalah kemampuannya untuk menyimpan detail paspor dengan aman di ponsel penumpang dan mencocokkan detail tersebut dengan wajah mereka melalui kamera saat penumpang melewati bandara. Kemampuan pemindaian wajah secara digital ini tentu memiliki kelebihan, namun tak akan pernah menggantikan layanan pelanggan tim kami yang terkenal, sehingga nantinya akan tetap ada staf Qantas yang berada di dekat mereka untuk membantu,” kata Capps.
Uji coba ini telah berlangsung mulai awal pekan lalu dan akan terus berjalan hingga awal Desember dengan umpan balik penumpang yang akan digunakan Qantas dalam melakukan uji coba biometrik berikutnya. Uji coba ini terbatas untuk penumpang yang secara sukarela ikut serta dan melakukan perjalanan dengan penerbangan dari Brisbane ke Singapura, Tokyo (Narita), dan Hong Kong.
Survei Penumpang Global IATA 2018 mengungkapkan bahwa 65 persen penumpang akan bersedia untuk membagikan informasi pribadi mereka bila hal tersebut membantu mempercepat proses bandara. Qantas bermitra dengan Bandara Brisbane dan penyedia teknologi SITA untuk menguji coba sistem tersebut.
Menurut Presiden SITA Asia Pasifik Sumesh Patel, “Biometrik menawarkan potensi untuk perjalanan udara yang aman dan lancar. Qantas adalah maskapai pertama yang menguji coba SITA Smart Path di Brisbane dan memamerkan kolaborasi inovatif yang diperlukan untuk menggabungkan teknologi baru ini di bandara dan perusahaan penerbangan.”
“Lebih dari tiga perempat bandara dan perusahaan penerbangan merencanakan investasi dalam teknologi biometrik selama tiga tahun ke depan dan uji coba Qantas ini akan memberikan umpan balik penumpang yang berharga untuk membentuk implementasi di masa depan,” kata Patel.
Bagaimana cara kerjanya?
Penumpang mendaftar melalui perangkat Android mereka (tidak bisa melalui iPhone selama uji coba) dan mengunduh aplikasi Qantas Facial Recognition dari Google Play Store. Setelah itu, mereka dapat menyimpan detail paspor dan foto mereka di aplikasi. Data mereka dijamin keamanannya dan ketika pelanggan melewati bandara ke lounge atau pintu keberangkatan, data paspor mereka dicocokkan dengan wajah mereka melalui kamera, sehingga tidak perlu menunjukkan boarding pass atau paspor. Penumpang tanpa bagasi juga dapat langsung ke imigrasi tanpa harus ke konter check-in.