Penggemar film horor tentu tak asing lagi dengan The Nun yang sudah tayang di bioskop Indonesia sejak awal September 2018. Berlatar tahun 1952, film ini mengisahkan seorang pastor bernama Burke (Demian Bichir) yang diutus Vatikan ke Biertan, Romania, untuk menyelidiki kasus kematian misterius seorang biarawati di sebuah gereja tua.
Meski terkesan seram dan misterius dalam The Nun, nyatanya Biertan merupakan salah satu kawasan terindah di Rumania. Tampak membeku oleh waktu, kereta kuda masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di sini, sementara warga lokal berkumpul untuk menjual produk kerajinannya di alun-alun yang berdinding batu.
Di sini jugalah terdapat lebih dari 150 gereja dari abad 13 hingga 16. Di dalam kompleks gereja yang dibentengi oleh tembok kokoh tersebut, terdapat ruangan mungil sebesar dapur. Selama lebih dari tiga dekade, pasangan suami istri yang berada di ujung perceraian akan hidup di sini selama enam minggu untuk menyelesaikan masalah dan mencegah perceraian di bawah bimbingan uskup setempat.
Gagasan untuk mengurung diri di penjara bersama pasangan ini mungkin menimbulkan keraguan dalam benak sebagian besar orang. Namun ternyata trik ini efektik, dengan total hanya ada satu perceraian dalam 300 tahun!
Agar Tak Bercerai
Di masa lalu, Lutheranisme yang menjadi agama kaum Saxon Transylvania mempengaruhi sebagian besar aspek kehidupan masyarakatnya. Dalam hal pernikahan, misalnya, pasangan diperbolehkan bercerai dalam situasi dan kondisi tertentu, seperti perzinahan, meski mereka tetap disarankan untuk tidak berpisah. Bila ingin tetap bercerai, pasangan akan mengunjungi uskup untuk meminta nasihat, yang kemudian mengirim mereka ke penjara tersebut selam enam minggu atau lebih untuk melihat apakah perbedaan mereka dapat disatukan sebelum mereka betul-betul berpisah.
Ruangan itu sendiri memiliki langit-langit rendah dan dinding tebal. Saat pasangan berada di dalam ruangan tersebut, mereka mesti membagi semua barang yang ada di dalamnya, mulai dari satu bantal dan satu selimut, hingga satu meja.
Konon, alasan sebenarnya bagi banyak pasangan untuk bersatu kembali adalah kebutuhan untuk bertahan hidup, bukan rasa kasih sayang. Bila mereka terkunci di dalam selama enam minggu, sulit bagi mereka untuk mendapat cukup makanan di tahun berikutnya, sehingga ada tekanan untuk keluar dan bekerja bersama. Karena itulah penjara ini berfungsi untuk menjaga masyarakat dalam tatanan Kristen lama serta melindungi wanita dan anak-anak yang bergantung pada kesatuan keluarga untuk bertahan hidup.
Bila terjadi perceraian, suami harus membayar separuh dari penghasilannya kepada mantan istrinya. Namun, bila ia menikah dan bercerah lagi, istri kedua tidak akan mendapatkan tunjangan apa pun sesuai hukum.
Hingga kini, bila ada pasangan yang mengalami kesulitan untuk menjaga pernikahan mereka, mereka akan mengajukan permohonan untuk menggunakan penjara tersebut demi memperbaiki hubungan. Sang uskup setempat juga memperbolehkan pasangan dari luar Biertan yang ingin menyewa penjara tersebut untuk memperbaiki pernikahan mereka.