Berbagai skenario penipuan berikut kerap terjadi pada wisatawan, terutama di tempat-tempat wisata terkenal, yaitu:
Supir taksi mengatakan hotel tujuan penuh atau tutup
Ketika minta diantar ke akomodasi tertentu, supir taksi mengatakan tempat yang dituju sudah tutup, layanan dan kamarnya tidak bagus, atau telah penuh, sehingga ia merekomendasikan hotel lain. Setelah mengatakan hal tersebut, kadang tanpa persetujuan penumpang langsung menuju hotel yang lebih mahal agar mendapatkan komisi.
Cara mengatasi: Sebelum hari kedatangan, pastikan telah berkoresponden dengan hotel dan memastikan hotel tersebut masih beroperasi. Tanyakan juga apakah mereka memiliki layanan antar-jemput. Bila supir taksi menawarkan hotel lain, katakan Anda telah memiliki reservasi (bahkan bila ternyata belum).
Penjual memberikan gratisan
Berhati-hatilah dengan orang asing yang tiba-tiba mendekat dengan ekstra ramah dan memberikan friendship bracelet, sekuntum mawar, atau apa pun. Beberapa bahkan langsung memasangkan friendship bracelet di tangan setelah mengobrol beberapa saat. Jangan menerima barang apa pun yang dikatakan gratis, karena mereka akan meminta uang setelahnya dan jika menolak, mereka akan memaki atau bahkan menuduh mencuri.
Cara mengatasi: Jangan pernah menerima apa pun yang dijanjikan gratis. Tak perlu menghiraukan mereka, bahkan untuk sekadar menolak, melainkan teruslah berjalan menghindar.
Polisi palsu
Di kota-kota besar kerap ada oknum polisi atau orang berpakaian polisi yang tiba-tiba mendekati wisatawan dengan menunjukkan lencana kepolisian, kemudian meminta wisatawan untuk menyerahkan paspor atau dompet dengan alasan pemeriksaan acak.
Cara mengatasi: Jangan pernah menyerahkan paspor atau dompet kepada orang tidak dikenal. Katakan saja Anda tidak membawa paspor karena disimpan di hotel. Minta juga mereka untuk menunjukkan kartu tanda pengenal dan ancam untuk mengecek ke kantor polisi setempat. Bila mereka tak dapat menunjukkan kartu identitas, tak perlu menghiraukan permintaan mereka, segeralah berjalan menjauh.
Staf penjaga ATM
Seseorang yang mengaku staf layanan pelanggan bank mendekati Anda di mesin ATM dan mengatakan dapat membantu menghilangkan biaya tarik tunai, padahal sebenarnya mereka ingin memindai kartu ATM anda dengan alat yang tersimpan di saku dan memperhatikan Anda memasukkan PIN untuk menguras rekening anda kemudian. Kadang mereka berkomplot dengan teman mereka menyamar sebagai sesama pengguna ATM yang akan menyetujui apa pun yang diminta staf gadungan.
Cara mengatasi: Jangan pernah membiarkan seseorang berada di dekat Anda ketika sedang melakukan transaksi di ATM dan selalu tutupi angka PIN yang Anda masukkan. jika ada yang mendekati di ATM, tarik kartu, batalkan transaksi, dan segera mencari ATM lain.
Jaringan Wi-Fi palsu
Waspadalah bila menemukan jaringan Wi-Fi gratis yang untuk mengaksesnya tidak menggunakan password. Beberapa hacker membuat jaringan Wi-Fi gratis yang terbuka di berbagai tempat umum, sehingga bila ada yang tergoda menggunakannya, sang hacker dapat dengan mudah mendapatkan akses ke komputer, akun online, password, dan lainnya.
Cara mengatasi: Bila berada di hotel, kedai kopi, restoran, atau bandara, selalu tanyakan kepada staf koneksi Wi-Fi yang benar.
Kerusakan kendaraan sewaan
Kendaraan sewaan ditemukan rusak sehingga pemilik tempat sewa menuntut penggantian kerusakan atau kehilangan. Pemilik berkomplot dengan seseorang untuk sengaja merusak atau mencuri kendaraan sewaan.
Cara mengatasi: Teliti kondisi kendaraan yang akan disewa dan ambil beberapa foto. Kalau bisa, gunakan kunci pengaman sendiri. Bisa juga tidak memberitahukan tempat menginap dan pastikan tempat menginap memiliki lahan parkir yang aman. Jika memang terjadi kerusakan, perbaikilah di tempat yang direkomendasikan orang selain sang pemilik tempat sewa.