Festival Musim Semi di Jepang

Berlangsung mulai Maret hingga Mei, musim semi di Jepang sangat dinantikan warga setempat maupun wisatawan yang ingin menyaksikan sakura dan bunga lainnya yang bermekaran sambil mencicipi berbagai makanan musiman yang lezat. Di musim semi jugalah banyak festival menarik, yang tentunya sayang dilewatkan selagi berkunjung ke sini. Berikut beberapa di antaranya.

Sendai Aoba Festival

Digelar sejak 1655, festival ini menampilkan para samurai yang memakai baju zirah tradisional, kendaraan pawai berupa mikoshi (tandu berhias megah yang diusung ramai-ramai di pundak), dan pertunjukan Suzume Odori (atau Sparrow Dance, di mana penarinya tampak melompat-lompat sambil memegang kipas). Di alun-alunnya, pengunjung juga dapat mampir ke berbagai lapak dan kiosnya untuk menonton pengrajin yang memamerkan keahliannya membuat kerajinan tangan tradisional, menyaksikan proses pembuatan mochi, masuk ke rumah hantu, atau sekadar mencicipi kuliner lokal. (Sendai, Prefektur Miyagi, Sabtu dan Minggu ketiga di bulan Mei)

Yayoi Festival

Festival yang sudah dimulai sejak lebih dari seribu tahun yang lalu ini digelar untuk menandai mulainya musim semi di kawasan Nikko, yang juga terkenal sebagai salah satu tempat wisata alam terkenal di Jepang. Daya tarik utamanya adalah di hari terakhir ketika sejumlah mikoshi berhiaskan sakura bakal diarak ke kuil sambil diiringi musik tradisional. (Nikko, Prefektur Tochigi, 13-17 April)

Kamakura Festival

Tsurugaoka Hachimangu Shrine adalah venue utama festival ini, dengan berbagai acara menarik yang bakal digelar di sini, seperti Gyoretsu Junkou (pawai mikoshi), Shizuka no mai (pertunjukan tarian tradisional Jepang), Yabusame (menembakkan busur dari atas kuda yang berlari kencang), dan Nodateseki (upacara minum teh). (Kamakura, Prefektur Kanagawa, Minggu kedua hingga ketiga di bulan April)

Takayama Festival

Takayama Festival (atau Sanno Festival) merupakan salah satu dari tiga festival tercantik di Jepang. Konon asal usul festival ini adalah dari tahun 1585 (periode Azuchi-Momoyama) hingga 1692 (periode Edo). Selama festival berlangsung, 12 yatai (kendaraan pawai yang besar dan menjulang tinggi) bakal diarak di jalan-jalan di Takayama oleh ratusan orang yang mengenakan kostum tradisional. Arak-arakan ini juga diiringi musik tradisional dan shishimai (tarian singa). Di malam hari, pengunjung dapat menyaksikan keindahan yatai yang masing-masing berhiaskan sekitar 100 lentera. (Takayama, Prefektur Gifu, 14-15 April) 

Inuyama Festival

Festival yang terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO ini sudah ada sejak 1635. Tiga belas mikoshi-nya, yang semuanya bertingkat tiga, menampilkan karakuri (boneka mekanik tradisional yang sudah ada sejak zaman Edo) di puncaknya serta pertunjukan musik taiko dan iringan seruling. Di malam hari, belasan mikoshi yang berhiaskan ratusan lentera ini bakal diarak melalui jalanan yang berhiaskan pohon sakura di sisi kanan dan kirinya. (Inuyama, Prefektur Aichi, akhir pekan pertama di bulan April)

Miyako Odori

Miyako Odori adalah acara tarian tradisional Jepang yang dilakukan oleh geiko (geisha) dan maiko(geisha magang) di Kyoto. Digelar sejak 1872, festival yang konon merupakan acara tarian tertua di Hanamachi (kota geiko dan maiko) ini sekarang menjadi acara musim semi yang paling dinantikan turis saat berkunjung ke Kyoto. (Kyoto, Prefektur Kyoto, 1-24 April)

Hakata Dontaku Festival

Festival yang digelar di Fukuoka tiap awal Mei ini merupakan salah satu festival terbesar di Jepang dengan lebih dari dua juta peserta. Ada banyak acara yang digelar, termasuk berbagai pawai, mulai dari kendaraan hias, orang-orang berkostum unik, marching band, pemandu sorak, pertunjukan tradisional, dan masih banyak lagi. (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, 3-4 Mei)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here