Gumaman penumpang, tangisan bayi, dan denging mesin pesawat adalah beberapa faktor yang sering mengganggu waktu istirahat di pesawat. Belum lagi pramugari yang hilir mudik menjalankan tugas, penumpang yang mondar-mandir ke toilet, dan kabin sempit yang membuat ruang gerak terbatas, sehingga tidur pun membutuhkan strategi. Berikut beberapa tip tidur di penerbangan panjang.
1. Pilih jadwal sesuai rutinitas. Terbang malam supaya dapat tidur dan tiba keesokan paginya. Tetap lakukan rutinitas sebelum tidur di pesawat, seperti menggosok gigi, membaca buku, dan lainnya.
2. Kenakan pakaian nyaman. Misalnya, sportswear atau sweatpants yang longgar. Jangan lupa memakai kaos kaki agar kaki tetap hangat.
3. Pilih window seat untuk menyandarkan kepala ke dinding. Menurut hasil survei Skyscanner, sisi kiri lebih baik karena jendela tidak pas di samping tempat duduk, sehingga ada tempat untuk menyandarkan kepala.
4. Kurangi waktu tidur di malam sebelum keberangkatan. Bila biasanya tidur delapan jam, cukup istirahat empat hingga lima jam, sehingga dapat terlelap secara alami tak lama setelah lepas landas.
5. Letakkan neck pillow di bawah dagu. Bantal tersebut dapat menopang kepala dan menjaganya agar tidak terantuk.
6. Gunakan tas untuk ganjalan kaki. Melepas sepatu juga dapat membantu, tetapi pastikan kaki tidak berbau dan kenakan kaos kaki yang bersih.
7. Hindari cahaya berlebih. Hiburan selama penerbangan, seperti layar dalam pesawat dan perangkat elektronik dengan fitur backlight lainnya, justru mengganggu tidur. Atasi hal ini dengan mengenakan eye mask.
8. Dengarkan ‘white noise’. Penelitian menunjukkan suara rintik hujan atau statis televisi dapat mengurangi stres dan membantu untuk cepat terlelap. Latar suara ini dapat diunduh dari Internet untuk didengarkan dengan earphone menjelang tidur di pesawat.
9. Hindari kafein, gula, dan alkohol. Bila harus makan, santaplah snack berkarbohidrat tinggi, seperti sereal, satu jam sebelum tidur.
