Editor Melinda Yuliani berbincang dengan Alex Malcolm, Pendiri sekaligus Direktur Pelaksana Jacada Travel, tentang destinasi wisata mewah serta bisnis unik di bidang penyedia jasa perjalanan bagi para jetsetter.
Latar belakang mendirikan Jacada Travel dan apa yang membuatnya unik?
Setelah lulus kuliah, saya ke Rio de Janeiro untuk mencari pekerjaan. Setelah beberapa tahun bekerja di bidang pariwisata, saya menyadari bahwa mayoritas turis melewatkan banyak hal ketika berkunjung ke suatu tempat karena keterbatasan waktu. Oleh karena itu, sekembalinya ke London, saya mendirikan Jacada Travel yang khusus menawarkan tur privat eksklusif dengan memperkerjakan orang-orang yang menguasai sebuah destinasi. Karena semua kegiatannya disesuaikan dengan keinginan klien, rencana perjalanan pun tak pernah sama. Kantor kami kini ada di Cape Town dan Hong Kong, dan ke depannya akan membuka kantor di Singapura untuk mengakomodasi lebih banyak klien dari Asia Tenggara.
Definisi liburan mewah dan bagaimana menerapkannya di Jacada Travel?
Bagi saya, liburan mewah itu memiliki sesuatu yang dapat dinikmati sendirian. Mengunjungi tempat-tempat indah atau melihat sunset yang memukau pasti rasanya berbeda kalau menikmatinya sendiri dibanding ramai-ramai bersama turis lain. Karena itulah di Jacada Travel, kami memberikan pengalaman apa pun secara eksklusif. Contohnya, kami bakal merekomendasikan restoran di gang sempit dan tak tercatat di buku panduan wisata, namun memiliki masakan lezat yang digemari penduduk setempat. Para pemandu yang menemani perjalanan pun tak seperti pemandu kebanyakan, karena bisa saja Anda ditemani seorang winemaker yang tak hanya membagikan kisah menarik tentang kampung halamannya, namun juga akan mengajak Anda bertemu keluarganya.
Apa yang dicari orang saat ini ketika berlibur?
Pengalaman dan aktivitas. Mereka ingin mempelajari hal baru, seperti belajar memasak, menari tango, atau sekadar mempelajari bahasa setempat untuk memudahkan berkomunikasi di tempat yang dikunjungi. Bagi yang berlibur bersama keluarga, orangtua tak ingin menitipkan anak mereka karena ingin melakukan aktivitas seru bersama.
Tujuan yang kini sedang populer?
Islandia. Memang tak banyak akomodasi mewah di sana, namun Jacada Travel memiliki pemandu terbaik untuk melakukan berbagai hal seru, seperti naik helikopter untuk melihat gletser dan gunung api dari ketinggian atau snorkeling di Silfra Fissure yang berada di dua benua, yakni Amerika Utara dan Eurasia.
Anda pernah menyebutkan bahwa Kenya destinasi yang underrated.
Ya, sampai sekarang pun Kenya masih underrated, padahal banyak yang ditawarkan negara ini, terutama untuk keluarga, seperti menunggang unta, mencoba quad bike, mengenal budaya setempat, berkemah, naik helikopter, hingga bersepeda melalui sabana, hutan, dan lembah. Selain Kenya, destinasi lain yang menurut saya juga underrated adalah Ekuador.
Destinasi favorit Anda?
Saya mencintai Argentina karena kota-kotanya yang cantik dan merupakan tempat asal tango. Mendoza memiliki banyak perkebunan anggur berlatar pegunungan salju dan Bariloche adalah surga bagi penggemar makanan manis. Di selatan Argentina, terdapat fenomena alam berupa dinding es raksasa dari gletser Perito Moreno yang runtuh ke danau. Semua itu masih ditambah warganya yang ramah dan ekspresif.
Tempat yang paling digemari klien Jacada Travel dan yang cocok untuk pasar Indonesia?
Afrika Selatan banyak diminati untuk liburan keluarga. Untuk pasar Indonesia, saya merekomendasikan Peru. Negara yang membebaskan visa bagi WNI selama 183 hari ini tak hanya terkenal dengan Machu Picchu, namun juga menawarkan banyak makanan enak, budaya menarik, dan butik trendi untuk berbelanja aneka produk lokal.