Kami berbincang dengan aktor Ringgo Agus Rahman tentang bagaimana ia bisa jauh cinta pada sebuah kota hanya dari keramahan masyarakatnya. Di sela-sela percakapan, ia pun mengaku tidak suka dianggap turis ketika sedang bepergian, sehingga sebisa mungkin membaur dengan warga setempat.
Terakhir traveling ke mana?
Belum lama pulang dari Swiss untuk pengambilan gambar proyek film terbaru saya.
Suka dengan Swiss?
Ya! Saya langsung jatuh cinta pada negara tersebut, apalagi dengan Thun, tempat saya menghabiskan waktu selama di sana. Kota tua dibelah Sungai Aare yang berair jernih dengan angsa, bebek dan, burung liar serta dikelilingi Pegunungan Alpen. Salah satu pemandangan matahari terbenam terindah seumur hidup saya saksikan dari tepi Danau Thun. Masyarakat di sini pun sangat ramah.
Kenapa keramahan begitu penting?
Menurut saya, penduduk yang ramah dan tidak memperlakukan orang sebagai pendatang itu membuat pejalan lebih nyaman, sehingga perjalanan lebih berkesan. Saya sendiri memang tidak suka dianggap turis dan lebih senang membaur dengan masyarakat setempat.
Tempat paling terpencil yang pernah dikunjungi?
Mungkin bukan yang paling terpencil, tapi saya tidak pernah bosan dengan Banda Neira, salah satu pulau di Kepulauan Banda yang pemandangan bawah airnya adalah salah satu yang terindah di Indonesia. Bagi saya, menyelam di Banda Neira adalah pengalaman menyelam di perairan terjernih. Seru juga membayangkan dulu Mick Jagger, vokalis band legendaris Rolling Stone, berkunjung ke Banda Neira pada 1997 dan dengan bebas berjalan-jalan di pulau itu.
Pengalaman traveling paling penuh drama?
Saya pernah ikut tur ke Bali bersama 10 peserta lain. Di perjalanan, terjadi cinta lokasi antara dua orang peserta yang memperebutkan satu wanita, sehingga kemudian banyak intrik terjadi, dan puncaknya terjadi keributan. Tentu saja hal tersebut membuat mood liburan saya jadi berantakan dan ingin cepat-cepat pulang.
Destinasi impian berbulan madu kedua?
Jelas Thun di Swiss! Selama di sana, saya langsung bercita-cita untuk suatu hari mengajak istri ikut menikmati keindahannya.
Tempat favorit berlibur bersama keluarga?
Bali. Selain berlibur, saya dapat sekaligus mengunjungi keluarga yang tinggal di sana. Jika kelak anak saya sudah dapat berjalan, saya juga ingin mengajaknya ke Labuan Bajo dan Sumba, agar sedini mungkin ia melihat sendiri keindahan Nusantara. Hal ini tentu akan memupuk kecintaannya terhadap tanah air.
Ke mana dalam waktu dekat?
Yogyakarta. Saya memang menyukai kota ini karena selalu membawa kenangan manis, berhubung di sanalah saya pertama kali bertemu dengan istri. Yogyakarta juga memiliki tempat wisata yang lengkap dan masyarakat yang ramah.
Tip traveling?
Jangan lupa membawa kamera, jangan membawa baju terlalu banyak sehingga masih menyisakan ruang di koper untuk belanja atau oleh-oleh, dan jangan melulu menginap di hotel karena kini tersedia banyak pilihan tempat menginap. Saya sendiri lebih suka menyewa rumah warga agar dapat berinteraksi dengan masyarakat setempat.