5 Rute Gowes yang Seru dan Menantang di Banyuwangi

International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) adalah kejuaran balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan tiap tahun di Banyuwangi. Pertama kali digelar pada 2012, kejuaran berskala internasional ini merupakan balapan sepeda jalan raya jarak jauh yang berkonsep sport tourism.

Meski batal digelar tahun ini, hal ini tak meluruhkan pesona gowes menyusuri jalanan dan trek menantang di kota yang dijuluki The Sunrise of Java. Jika sedang berada dekat Banyuwangi atau ingin mengunjungi kota di ujung timur Pulau Jawa ini, dijamin pasti keranjingan gowes di sini.

Banyak penggiat sepeda mengakui serunya bersepeda di Banyuwangi. Salah satunya karena trek di sini dapat dinikmati semua tipe sepeda, dari road bike, BMX, hingga sepeda gunung (MTB). Selain itu, Banyuwangi juga memiliki wisata alam yang luar biasa indah, seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Meru Betiri, dan Taman Nasional Alas Purwo, yang dapat dikunjungi di sela-sela aktivitas bersepeda.

Kamu bisa menyontek rute etape International Tour de Banyuwangi Ijen jika ingin mencari tantangan seperti peserta lomba atau mengikuti rute pribadi sesuai kemampuan. Inilah rekomendasi rute sepeda di Banyuwangi.

1. Rute Wana Wisata Rawa Bayu

Wana Wisata Rawa Bayu (Foto: Instagram @andi_bolang24)

Untuk pemanasan, mulai dulu dengan trek mudah yang bermula dari Wana Wisata Rawa Bayu, dekat Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi. Perjalanan sejauh 70 kilometer ini akan melalui Rogojampi, kemudian menanjak menuju Songgon. Tiba di Songgon, dapat beristirahat sejenak, lalu kembali melewati jalur sama menuju titik mula di kota.

2. Rute Gumitir 

Dengan total tempuh 135 kilometer, awali perjalanan dari Kantor Pemda Banyuwangi menuju Puncak Gumitir yang berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Ini merupakan rute menyenangkan karena melewati Desa Glenmore yang terkenal dengan cokelat dan Kalibaru yang berhawa sejuk. Pemandangan alamnya begitu menarik, melewati perkebunan yang sudah ada sejak Belanda berkuasa.

Kalibaru

Kamu dapat beristirahat di Café Gumitir, one-stop destination yang menawarkan tempat makan dan atraksi wisata seperti flying fox, berkuda, ATV, dan lain sebagainya. Seusai rehat, kembali ke kota melewati rute yang sama hingga Kantor Pemda Banyuwangi.

3. Rute Pakel-Jamboo-Pos 1 Ijen

Kantor Pemda Banyuwangi kembali menjadi titik mula dan akhir petualangan gowes di Banyuwangi. Rute ini ideal bagi yang ingin mencari tantangan dengan menempuh jarak 66 kilometer (pp) dan mencapai elevasi 1.230 meter di atas permukaan laut. Menjauh dari pusat kota, pesepeda dapat berkendara nyaman melalui trek datar, lantas mulai menanjak dengan rata-rata gradien (kemiringan lereng dalam persen) 6-8 persen.

4. Rute Maron, Genteng

Licin (Foto: Instagram @drcaaa_)

Mengikuti rute etape pertama ITdBI 2016, kamu dapat memulai perjalanan dari Waduk Sidodadi di Kecamatan Glenmore. Dengan menempuh jarak 171,4 kilometer, pesepeda akan melintasi wilayah Genteng menuju Kebondalem, menyusuri sisi timur Gunung Srawet, Pasar Purwoharjo, Songon Mangir, Licin, dan berakhir di Taman Blambangan. Ini merupakan salah satu rute terpanjang dalam gelaran ITdBI.

5. Rute Paltuding Ijen

Lereng Gunung Ijen

Rute ini biasa disebut etape neraka oleh peserta ItdBI karena melintasi lereng Gunung Ijen dengan kemiringan 40 derajat sebelum finish. Dengan jarak 129,9 kilometer, pesepeda akan menempuh perjalanan dari Purwoharjo hingga Paltuding Ijen. Awal perjalanan akan melalui jalur datar, lalu 29 kilometer terakhir diisi trek menanjak, yang masuk kategori Horst Category (HC) atau tanjakan terberat dan melelahkan.

Teks: Priscilla Picauly | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here