Jalur Pendakian Bambangan di Gunung Slamet Segera Dibuka, Jumlah Pendaki Dibatasi

Dari sekian banyak gunung yang ada di Jawa Tengah, Gunung Slamet merupakan salah satunya yang paling terkenal di kalangan para pendaki. Setinggi 3.428 meter di atas permukaan laut, gunung yang menyandang predikat sebagai Atap Jawa Tengah ini terhampar di lima kabupaten, yakni Purbalingga, Banyumas, Pemalang, Tegal, dan Brebes.

Untuk mencapai puncaknya, pendaki dapat memilih salah satu dari jalur pendakian yang tersedia, dengan jalur Bambangan di Kabupaten Purbalingga sebagai yang terpopuler dan paling banyak dilalui pendaki karena medannya yang tidak terlalu terjal. Total ada sembilan pos pendakian di jalur ini dengan estimasi 10 sampai 12 jam untuk mencapai puncak Gunung Slamet.

Jalur ini sendiri akan dibuka Minggu, 25 Oktober 2020, menyusul dibukanya jalur pendakian lain di Gunung Slamet secara bertahap mulai awal bulan ini.

Bila tertarik mendaki Gunung Slamet via jalur Bambangan, traveler wajib mematuhi sejumlah aturan yang ada. Aturan ini sendiri telah disampaikan lewat akun Instagram resmi basecamp Bambangan @slametviabambangan.

Pemandangan kawah di puncak Gunung Slamet

Pertama, pendakian hanya direkomendasikan sampai batas aman di Pos Plawangan saja, atau sekitar satu kilometer dari puncak Gunung Slamet. Traveler boleh tetap naik ke puncak, namun diminta untuk berhati-hati. Bila kondisi tidak memungkinkan, jangan memaksa meneruskan pendakian sampai puncak. Pihak pengelola tidak bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi bila pendakian melewati batas aman.

Kemudian, kuota pendakian via jalur Bambangan ini hanya 300 orang per hari. Tiket masuknya Rp25.000 per orang, dan dapat dibeli langsung di tempat.

Terkait Covid-19, sama dengan syarat pendakian gunung-gunung lain di Indonesia, traveler wajib membawa surat keterangan bebas Covid-19 berdasarkan hasil rapid test, atau setidaknya surat keterangan sehat dari instansi kesehatan di daerah masing-masing. Sebelum mendaki, pemeriksaan suhu tubuh juga akan dilakukan, dengan maksimal 37 derajat Celsius.

Pemandangan Gunung Slamet dari Gunung Merbabu

Traveler juga wajib mematuhi prokol kesehatan Covid-19, seperti mengenakan masker, membawa cadangan masker minimal dua buah, sering mencuci tangan, dan membawa hand sanitizer sendiri. Selama mendaki, pastikan untuk menjaga jarak dengan pendaki lain, tidak membuat kerumunan, dan menghindari menyentuh wajah kecuali tangan sudah dibersihkan sebelumnya.

Perlengkapan seperti alat makan, minum, ibadah, dan lainnya juga sebaiknya dibawa sendiri dan tidak digunakan bersama orang lain. Saat bermalam, isi tenda maksimal 50 persen dari kapasitas normal dan jarak antar tenda minimal dua meter. Traveler juga diingatkan untuk membawa turun sampah, tidak melakukan vandalisme dan merusak lingkungan, serta mempersiapkan fisik, perlengkapan, dan logistik dengan baik.

Akses ke Basecamp Bambangan

Untuk aksesnya sendiri, traveler dapat memulai perjalanan dari Purwokerto terlebih dahulu. Bila berangkat dari Jakarta atau kota besar lainnya di Jawa, naiklah bus atau kereta untuk mencapai Purwokerto. Usahakan tiba di Purwokerto sebelum magrib, karena di malam hari akan lebih susah untuk mencari angkutan umum.

Setibanya, lanjutkan perjalanan dari Terminal Purwokerto ke Terminal Bobotsari dengan naik bus (Rp15.000). (Kalau naik kereta dan tiba di Stasiun Purwokerto, tarif angkutan umum ke Terminal Purwokerto adalah Rp5.000.)

Setibanya di Terminal Bobotsari, naiklah angkutan umum jurusan Pratin dan turun di Pasar Pratin. Lalu, lanjutkan perjalanan dengan naik ojek ke basecamp Bambangan.

Pendakian Gunung Slamet via jalur Bambangan

Basecamp jalur pendakian Bambangan sendiri terletak di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. “Menginap di basecamp gratis,” kata Pak Sugeng, pemilik kediaman yang menjadi basecamp pendakian Gunung Slamet via Bambangan, kepada Getlost.id, Jumat (23/10/2020).

Kamu juga dapat menghubungi Pak Sugeng (T. 085726000335) bila tak ingin repot naik angkutan umum dari Purwokerto ke basecamp, ataupun sebaliknya. “Tarifnya tergantung jenis mobil dan jumlah orang. Kisarannya Rp300.000 sampai Rp350.000 untuk sekali jalan,” ujarnya.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here