Jelajah Masa Lalu Jepang di Nagoya Castle

Berlokasi di bagian tengah Jepang, Nagoya adalah basis untuk mengeksplorasi wilayah Chubu. Wisatawan biasanya memilih untuk tinggal satu-dua hari di kota ini untuk menjelajahi kota yang terkenal dengan deretan perusahaan otomotifnya ini, atau hanya meluangkan satu-dua jam untuk menuju Nagoya Castle, kemudian melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya.

Nagoya Castle memang merupakan salah satu atraksi utama di kota ini. Selain bangunannya ikonis, di kastel ini jugalah terdapat Ninomaru Garden. Dari akhir Januari hingga Maret, pengunjung yang kemari akan disambut dengan keindahan bunga plum yang mekar, sebelum kemudian musim sakura dimulai dari akhir Maret hingga April. Pengunjung dapat menyusuri taman untuk menikmati keindahannya, atau sekadar duduk-duduk di tea room sembari menikmati teh hijau dan kudapan khas Jepang.

Nagoya Castle sendiri merupakan kastel yang dibangun empat abad lalu pada periode Edo, persis di lokasi bekas kastel klan Oda yang didirikan di periode Sengoku. Di masanya, kastel ini merupakan kediaman dan markas besar militer klan Tokugawa.

Salah satu keunikan kastel ini adalah keberadaan dua patung shachihoko dari emas murni yang terletak di atap menara utama. Shachihoko, atau shachi, merupakan makhluk mitologis berupa ikan emas berkepala harimau. Dalam mitologi Jepang, konon bila ada kebakaran, shachi akan menyemburkan air untuk memadamkannya. Karena itulah patung dan ilustragi shachi sering ditemui di sejumlah kastel, kuil, dan rumah-rumah sebagai proteksi.

Lantas, mengapa patung shachi di Nagoya Castle ini spesial? Hal ini dikarenakan di masa kastel ini dibangun, tak banyak tempat yang diperbolehkan memasang patung shachi emas, dan Nagoya merupakan salah sedikit di antaranya yang dapat membangun patung tersebut di atap menaranya. Karena hal ini jugalah kastel ini dijuluki Istana Emas. Sementara shachi yang dianggap sebagai simbol kemakmuran menjadi lambang kota.

Kompleks bangunan ini sendiri telah beralih fungsi menjadi museum yang menyimpan berbagai peninggalan dari zaman Edo dan berbagai karya seni yang selamat dari pengeboman selama Perang Dunia II. Salah satunya yang menarik adalah Honmaru Palace. Meski bangunan aslinya sudah hancur saat perang, tempat ini kemudian dibangun kembali sesuai arsitektur aslinya pada 2018 lalu. Di sinilah pengunjung dapat melihat interiornya yang berhiaskan lembaran emas, dari dinding hingga pintu gesernya.

Pengunjung juga dapat menjelajah bangunan lain selain Nagoya Castle di kompleks ini, seperti menara Tonan Sumiyagura, Seinan Sumiyagura, dan Seihoku Sumiyagura yang semuanya telah ditetapkan sebagai properti nasional yang penting. Meski bukan emas, Anda juga dapat melihat patung shachi di puncak menara ini.

Usai mengitari kompleks istana ini, berjalanlah menuju Kinshachi Yokocho, area terbuka dengan jajaran toko dan restoran yang menempati bangunan dengan arsitektur yang terinspirasi rumah-rumah pedagang dari Zaman Edo. Salah satunya yang direkomendasikan adalah Hitsumabushi Nagoyabincho, restoran yang khusus menjual hitsumabushi atau belut panggang dengan saus manis-pedas di atas nasi putih, salah satu makanan khas Nagoya.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here