Selain Angkor Wat, Kunjungi Juga 4 Tempat Ini di Siem Reap

Terletak di barat laut Kamboja, Siem Reap merupakan kota resor yang populer sebagai pintu gerbang menuju kompleks Angkor Wat. Selain menjelajah kuil-kuil yang ada di Angkor Archaeological Park, wisatawan juga dapat mengunjungi tempat-tempat menarik lainnya selama di sini. Berikut beberapa di antaranya yang tak boleh dilewatkan.

Cambodian Cultural Village

Cambodian Cultural Village adalah theme park dan museum yang berada di Airport Road, sehingga bisa mengunjunginya dalam perjalanan dari/ ke bandara. Di sini, pengunjung bisa melihat versi miniatur dari bangunan bersejarah, lengkap dengan adat istiadat penduduk setempat.

Terdapat 11 miniatur desa tradisional yang masing-masing merepresentasikan budaya dari 19 suku yang ada di Kamboja, mulai dari rumah adat hingga gelaran pertunjukan seni. Buka setiap hari pukul 08:00 hingga 20:00, tiket masuknya 15 dolar AS.

Phsar Chas

Sempatkan mampir di Phsar Chas (Old Market, antara Street 9, Street 11, 2 Thnou Street, dan Pokombor Avenue) untuk mencicipi berbagai makanan ekstrem, mulai dari sate ular hingga jangkrik dan tarantula goreng kering. Konon, karena kelaparan semasa pemerintahan Khmer Merah, rakyat Kamboja mulai menyantap laba-laba, jangkrik, belalang, dan serangga lainnya sebagai sumber protein yang mudah didapat. Kebiasaan tersebut tetap dipertahankan hingga hari ini dan bahkan menjadi kudapan favorit, terutama di musim hujan.

Di pasar ini jugalah pengunjung bisa benar-benar merasakan pasar Kamboja yang sebenarnya, yang penuh dengan tumpukan dan deretan keranjang berisi rempah-rempah, aneka produk hasil pertanian yang segar dan berwarna-warni, serangga goreng, serta aneka daging. Buka dari pukul 06:00 hingga 19:00, Anda juga bisa mengunjungi Angkor Night Market di area yang sama yang buka hingga tengah malam.

Angkor National Museum

Museum arkeologi ini didedikasikan untuk mengumpulkan, melestarikan, dan menampilkan artefak dari Angkor, serta memberikan informasi dan mengedukasi akan seni dan budaya di masa Kerajaan Khmer. Terbagi dalam delapan galeri, koleksi di museum ini terutama berasal dari periode sekitar abad sembilan hingga 14, seperti naskah kuno, patung dan relik Buddha, dan perhiasan, serta dilengkapi dengan peralatan multimedia dalam berbagai bahasa yang menjelaskan masing-masing koleksi.

Buka setiap hari pukul 08:30 hingga 18:30 (atau hingga 18:00 pada 1 April hingga 30 September), tiket masuknya seharga 12 dolar AS dan harus membayar lagi 2 dolar AS untuk berfoto di dalam museum (hanya di area tertentu).

Museum Ranjau

Cambodian Landmine Museum Relief Facility (CLMMRF) didirikan pada 1997 oleh mantan tentara anak-anak bernama Aki Ra yang dilatih Khmer Merah untuk berperang sejak usia dini. Setelah bertahun-tahun berperang, ia kemudian mendedikasikan diri mencari ranjau darat yang tersebar dan jumlahnya konon mencapai enam juta buah.

Di museum ini terdapat koleksi ranjau darat yang sudah dijinakkan Aki Ra, selain terdapat sejumlah mortir, senapan, dan perlengkapan perang lainnya. Buka setiap hari pukul 07:30 hingga 17:30, tiket masuk sebesar lima dolar AS digunakan untuk membayar karyawan, memfasilitasi korban ranjau, serta membangun sekolah dan sumur di desa setempat.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here