Setelah Tutup 3 Bulan, Kebun Raya Bogor Kembali Beroperasi

Setelah ditutup selama tiga bulan karena pandemi Covid-19, Kebun Raya Bogor telah dibuka kembali untuk umum.

Menurut Hendrian, Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, destinasi wisata di Kota Hujan ini akan menerapkan serangkaian protokol kesehatan, termasuk mewajibkan pembelian tiket masuk secara daring maupun mempraktikkan transaksi pembayaran secara non-tunai.

“Hal ini dilakukan untuk memastikan semua protokol yang telah direncanakan dapat dijalankan dengan baik guna mencegah penyebaran Covid-19,” jelas Hendrian.

Langkah-langkah lain yang dilakukan termasuk mengenakan masker dan menjaga jarak fisik selama berada di kawasan tersebut. Pihak Kebun Raya Bogor juga telah memasang pengumuman seputar prokol kesehatan di sejumlah titik strategis dan selalu mengingatkan pengunjung akan protokol tersebut secara berkala.

Tak hanya itu, Kebun Raya Bogor juga membatasi jumlah pengunjung untuk menghindari kepadatan dan memprioritaskan kunjungan untuk warga yang terdaftar dalam keanggotaan. Sementara itu, pengunjung juga boleh datang secara berkelompok, namun jumlah anggota kelompoknya terbatas.

Tiket masuk Kebun Raya Bogor tersedia di situs resminya, kebunraya.id, dengan harga tiket Rp15.000 untuk wisatawan domestik dan Rp25.000 untuk wisatawan asing. Sementara tiket masuk mobil Rp50.000, tiket masuk motor Rp5.000, dan tiket masuk sepeda Rp5.000.

Ruang publik lain di Bogor, seperti mal, restoran, dan tempat ibadah, juga telah dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kebun Raya Bogor adalah tempat favorit untuk liburan keluarga, dengan sebagian besar datang untuk menikmati hamparan luas penuh tanaman hijau di pusat kota Bogor sambil berpiknik. Kebun ini terutama terkenal akan koleksi tanamannya yang beragam dan deretan bangunan bersejarahnya. Total ada sekitar 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan yang terhampar di lahan seluas 87 hektar.

Januari lalu, bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang langka mekar di Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya. Tingginya mencapai 1,94 meter dengan diamter satu meter.

Di bulan yang sama, anggrek bambu juga mekar di kebun botani tersebut. Merupakan spesies langka, tanaman dengan bunga putih yang mungil ini hidup di rumpun bambu dan kemunculannya biasanya menandai akhir dari musim kemarau.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here