Taj Mahal Buka Kembali dan Terbatas bagi 5.000 Pengunjung

Makam megah yang berada di kota Agra dan menjadi destinasi populer di India, Taj Mahal,  akhirnya dibuka kembali per 6 Juli, setelah berhenti beroperasi selama tiga bulan. Agra merupakan salah satu kota di India dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi, terutama di kawasan sekitar Taj Mahal. Pembukaan kembali Taj Mahal dilakukan menyusul pelonggaran pembatasan perjalanan dan aktivitas di India, walau begitu, pihak pengelola tetap memerhatikan keselamatan pengunjung dengan mengeluarkan protokol keamanan selama berwisata.

Pengunjung Taj Mahal wajib mengenakan masker selama berada di area wisata, menjaga jarak satu sama lain, dan tidak menyentuh permukaan marmer. Pengelola Taj Mahal hanya mengizinkan 5.000 wisatawan yang berkunjung setiap harinya, nantinya mereka akan dibagi menjadi dua kelompok demi menghindari kerumunan. Di waktu normal, Taj Mahal dapat dikunjungi hingga 80.000 orang dalam sehari, tentu saja karena sejarah dan arsitekturnya yang memukau, membuat banyak orang dari seluruh dunia penasaran ingin melihat langsung Situs Warisan Dunia UNESCO ini.

Saat ini India masih menutup akses bagi penerbangan internasional, ini berarti Taj Mahal hanya dapat dikunjungi wisatawan lokal. Nihilnya wisatawan asing membuat pemerintah India harus menggenjot pariwisata domestik dengan membuka kembali sejumlah tempat wisata, salah satunya dengan mengoperasikan kembali Red Fort di New Delhi. Sejak Juni, India sudah membuka kembali lebih dari 800 monumen, di mana sejumlah seremoni keagamaan biasa digelar dan terpaksa tutup sejak Maret, bersamaan dengan masa karantina yang ditetapkan Perdana Menteri Narendra Modi.

Teks: Priscilla Picauly

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here