Jepang Telah Membuat Keputusan Sulit untuk Menunda Olimpiade hingga 2021

Olimpiade Tokyo telah ditunda hingga 2021 untuk mencegah penyebaran virus corona. Keputusan ini telah disepakati oleh Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.

Menurut Abe, keputusan untuk menunda Olimpiade ini hingga musim panas tahun depan merupakan respons yang paling tepat atas pandemi corona yang tengah berlangsung saat ini. “Ini juga menjadi cara terbaik untuk memastikan bahwa para atlet dalam kondisi prima ketika mereka berkompetisi, selain juga untuk menjamin keselamatan para penonton,” kata Abe kepada wartawan setelah melakukan panggilan konferensi dengan Bach.

Nama ajang olahraga internasional ini tetap Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 meski digelar tahun depan, dan obor Olimpiade juga tetap akan berada di Jepang hingga tahun depan. Melalui pernyataan resminya, Komite Olimpiade Internasional menuliskan bahwa obor ini dapat menjadi harapan bagi dunia di masa-masa sulit ini.

Meski beberapa anggota Komite Olimpiade Internasional membicarakan kemungkinan Olimpiade ini berlangsung pada April saat sakura mekar, namun kemungkinan besar ajang ini akan tetap digelar Juli ketika tak banyak acara olahraga yang diadakan.

Penyelenggara acara juga telah mengindikasikan kemungkinan menggeser Olimpiade hingga Juli. Sementara penyelenggara kejuaraan World Athletics mengatakan akan dengan senang hati mengubah jadwal acara mereka dari 2021 menjadi 2022.

Penundaan ini merupakan pukulan besar bagi Jepang, yang telah mengeluarkan lebih dari 12 miliar dolar AS untuk acara tersebut, dengan sejumlah besar uang yang dipertaruhkan untuk para sponsor dan penyiar.

Goldman Sachs memproyeksikan bulan ini bahwa Jepang akan kehilangan 4,5 miliar dolar AS (550 miliar yen) dalam inbound dan konsumsi domestik tahun ini jika Olimpiade tidak jadi digelar.

Sejak pertama digelar di Athena, Yunani pada 1896, Olimpiade tidak pernah ditunda. Namun, Olimpiade pernah mengalami pembatalan, seperti yang terjadi pada 1916, 1940, dan 1944 karena berlangsung selama Perang Dunia I dan II.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here