Bukan Sakura, Ume Blossom Menjadi Pembuka Datangnya Musim Semi

Walau tahun ini Festival Sakura di Tokyo dan Osaka mesti ditiadakan karena mewabahnya virus corona, bukan berarti sakura berhenti mekar dan tidak menunjukkan keindahannya. Tapi tahukah Anda, sebelum cherry blossom (bunga sakura bermekaran) mendunia dan menjadi momen yang dinanti tiap musim semi, terlebih dulu ada bunga prem yang menjadi akar sejarah tradisi hanami berlangsung?

Mekarnya bunga prem (ume blossom) menjadi pembuka datangnya musim semi dan prosesi mekarnya bunga-bunga lainnnya. Bunga prem biasanya mekar terlebih dulu dibanding sakura, yang dimulai awal Februari di beberapa bagian di Jepang dan dapat berlangsung hingga Maret. Mekarnya bunga prem dirayakan dengan Festival Prem (Ume Matsuri), yang biasa berlangsung di taman kota dan kuil-kuil di seluruh Jepang. Kecantikan bunga prem tak kalah dengan sakura, yang sayangnya tak banyak orang dari luar Jepang yang mengetahui bahwa ketenarannya melebihi sakura.

Para sejarawan menyebutkan bahwa bunga prem adalah bunga asli yang memulai tradisi hanami, pesta dan piknik melihat bunga-bunga bermekaran di Jepang. Saat itu, bunga prem yang diperkenalkan di Jepang berasal dari Tiongkok dan dijadikan pohon hias di taman-taman milik para bangsawan. Pohon prem juga mudah ditemui di pekarangan kuil, karena diyakini dapat menangkal kejahatan dan biasanya ditanam menghadap arah timur laut karena dari situlah dipercaya datangnya hal-hal jahat.

Seperti pohon sakura, pohon prem juga memiliki banyak varietas yang dibudidaya selama berabad-abad. Sebagian besar bunga prem memiliki lima kelopak dan beragam warna, dari putih hingga merah muda gelap. Beberapa varietas yang memiliki lebih dari lima kelopak (yae-ume) dan ranting yang menunduk (shidare-ume) juga telah dibudidayakan. Tidak seperti bunga sakura, bunga prem memiliki aroma yang kuat dan manis.

Melihat Ume Blossom dari Dekat

Di seantero Jepang, pohon prem mudah saja untuk ditemui, namun ada beberapa tempat favorit untuk menikmati ume blossom, antara lain:

  • Kairakuen. Berada di Mito, merupakan satu dari tiga taman terbaik di Jepang yang memiliki lebih dari 3.000 pohon prem dari 100 varietas.
  • Koishikawa Korakuen. Berada di pusat kota Tokyo, dulunya taman ini merupakan kediaman penguasa klan Mito, yang kini dikelilingi ribuan pohon prem.
  • Taman Hanegi. Merupakan taman kota kecil di luar Tokyo yang menyajikan sekitar 700 pohon prem dari banyak varietas. Menyambut momen ume blossom, Taman Hanegi merayakannya dengan menggelar Setagaya Ume Matsuri di akhir pekan dan hari libur.

  • Kuil Kitano Tenmangu. Berada di Kyoto, kuil yang didedikasikan untuk Tenjin (dewa pengertian), pengunjung dapat menikmati sekitar 2.000 pohon prem yang ditanam di areal kebun kuil. Di sini juga kerap menggelar upacara minum teh (Baikasai) tiap 25 Februari.
  • Taman Kastel Osaka. Terletak di ujung timur Taman Kastel Osaka, terhampar kebun prem yang luas sebanyak hampir 1.300 pohon prem, dengan lebih dari 100 varietas. Diperlukan setidaknya 20 menit untuk berjalan melalui seluruh area perkebunan.
  • Kuil Dazaifu Tenmangu. Berada di Dazaifu, dekat Fukuoka, kuil ini mempercantik areal perkebunannya dengan 6.000 pohon prem yang selalu dinanti banyak pengunjung saat waktunya mekar.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here