5 Negara dengan Peningkatan Popularitas Terbesar

Compare the Market telah menganalisis data pencarian dari Google Trends untuk mencari tahu beberapa destinasi liburan yang semakin populer selama satu dekade terakhir. Hasil studinya menunjukkan bahwa para pelancong di dunia semakin mempertimbangkan untuk bepergian ke tempat yang lebih jauh lagi, atau ke tempat-tempat yang mungkin tak akan mereka pertimbangkan beberapa tahun yang lalu, seperti Asia Tenggara, India, dan Timur Tengah. Berikut lima negara yang memiliki peningkatan popularitas terbesar.

  • Filipina (+170.45%)

Merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 7.000 pulau yang tersebar di 81 provinsi, menentukan rute untuk berkunjung ke Filipina tidaklah mudah. Bagi yang baru pertama berkunjung, banyak yang menyarankan ke sejumlah tempat ternama seperti Pampanga yang merupakan pusat kuliner Filipina di mana pecinta makanan dapat puas mencicipi beragam hidangan maupun jajajan khas; Cordilleras dengan puncak-puncak gunung yang menantang untuk didaki, air terjun tersembunyi untuk ditemukan, gua-gua di Sagada yang misterius untuk dijelajahi, dan teras-teras sawah di Banaue yang mengingatkan akan Ubud; Ilocos yang menebarkan suasana yang lebih mirip di Eropa ketimbang di Asia dengan jalan-jalan berbatu yang terpelihara baik dan berbagai bangunan bersejarah; Palawan dengan pantai-pantainya yang berhiaskan tebing dan karst yang menyembul di permukan air, sehingga mengingatkan akan Raja Ampat, hingga Cebu yang menawarkan segalanya, mulai dari atraksi island hopping, bangunan bersejarah, situs budaya, hingga kawasan Metro Cebu yang gemerlap.

  • Korea Selatan (+76.11%)

Meski mungil – dengan luas wilayah yang lebih kecil daripada Pulau Jawa – Korea Selatan menawarkan berbagai atraksi unik. Mulai dari Seoul yang tak pernah tidur; Busan dengan pantai-pantainya yang cantik; hingga Jindo di Jeollanam-do yang terkenal dengan festival laut terbelahnya. Dapat dikunjungi sepanjang tahun dengan pemandangan yang berbeda-beda, tradisi masyarakatnya pun dipengaruhi perbedaan musim, seperti menyantap namul (jenis sayuran) untuk musim semi, barley rice untuk musim panas, ikan hickory shad untuk musim gugur, dan bubur kacang merah untuk musim dingin.

  • Arab Saudi (+56.41%)

Tak hanya terkenal sebagai tempat ibadah haji dan umrah, Arab Saudi juga memiliki situs-situs pra-Islam yang menakjubkan, termasuk tiga penemuan baru yang mengubah cara kita memahami sejarah, yakni situs Al-Magar yang diperkirakan berusia sekitar 9.000 tahun, jejak kaki manusia berusia 85.000 tahun, dan prasasti bertuliskan hieroglif yang menggambarkan tanda tangan Raja Ramses III. Sekitar sepertiga dari populasi di sini adalah imigran dari seluruh dunia, dan warga setempatnya berasal dari latar belakang yang sangat berbeda – sehingga pelancong pun dapat melihat keragaman budaya yang unik, baik dari segi makanan, pakaian, hingga seni musik dan tari. Lanskapnya pun juga beragam, dengan pegunungan di sisi barat dan selatan yang menawarkan lokasi yang luar biasa bagi pecinta alam, sejarah, dan fotografi. Foto-foto alam di dalam dan sekitar kota-kota pegunungan seperti Taif (tempat salju turun) sangat konstras dengan gambar-gambar umum dari gurun Saudi.

  • Kazakhstan (+47.83%)

Pernah menjadi bagian penting dari rute perdagangan Jalan Sutra kuno, Kazakhstan menawarkan daya tarik alam yang sangat menakjubkan, yang hingga saat ini sebagian besarnya masih berada di bawah radar turis. Negara terbesar kesembilan di dunia ini membentang seluas 1,1 juta mil persegi dengan lanskap yang terdiri dari pegunungan yang tertutup salju, ngarai yang dalam, padang rumput stepa yang luas, dan padang pasir kering khas Asia Tengah. Bila Anda seorang petualang yang mencintai alam dan ingin menghindari tempat-tempat yang ramai turis, Kazakhstan lah tempatnya. Anda dapat melakukan roadtrip untuk menjelajahi alamnya yang masih alami, memanjat gunung, mengitari danau, mengeksplor masjid dan mausoleum bawah tanah, hingga menjumpai para perantau yang tinggal di yurt (sejenis tenda bundar portabel yang ditutupi dengan kulit atau bahan flanel dan digunakan sebagai tempat tinggal oleh bangsa-bangsa nomaden di padang stepa Asia Tengah).

  • Belanda (+43.17%)

Dalam bahasa Belanda, “neder” adalah “bawah”, di mana hal ini menggambarkan geografis Negeri Neder yang 50 persen daratannya lebih rendah dari permukaan laut. Karena itu, sejak ratusan tahun lalu kanal-kanal dibuat untuk mencegah banjir, selain sebagai sarana transportasi. Beberapa kanal pun telah masuk dalam Daftar Warisan Dunia yang dilindungi UNESCO. Waktu terbaik untuk mengunjunginya adalah musim semi, ketika 65 persen tulip di dunia yang tumbuh di negeri ini bermekaran. Penyuka kehidupan malam juga akan dimanjakan di sini, karena tak hanya merupakan gudang musik elektronik terbaik, namun juga banyak disc jockey terkenal berasal dari negara ini. Pilihan venue untuk menikmati kehidupan malam pun beragam dan beberapa tidak konvensional, mulai lapangan parkir, bekas pabrik, hingga bekas gereja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here