Tarif menginap sejauh ini merupakan faktor pendorong yang paling berpengaruh dalam pemilihan hotel karena konsumen memprioritaskan nilai di atas segalanya ketika mengalokasikan anggaran perjalanan mereka. Menawarkan promosi maupun potongan harga merupakan cara terbaik untuk menarik perhatian calon tamu dan mempertimbangkan pilihan mereka dalam menentukan tempat menginap.
Faktor lain yang mendorong konsumen dalam memilih hotel adalah nilai ulasan tamu. Konsumen bahkan bersedia membayar lebih tinggi untuk hotel independen dengan nilai ulasan tamu yang tinggi ketimbang hotel-hotel bermerek dengan nilai ulasan tamu yang lebih rendah.
“Nilai ulasan dari tamu ini pada dasarnya telah menyamakan kedudukan hotel independen dengan hotel bermerek, karena semakin banyak tamu potensial yang mencari referensi dari pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah nilai ulasan dari tamu, untuk mempertimbangkan hotel tempat mereka menginap,” kata Abhijit Pal, kepala riset di Expedia Group.
Tak hanya itu, sebuah studi dari Cornell University juga menunjukkan bahwa faktor pendorong lainnya dalam kepuasan pelanggan saat menginap di properti high-end yang independen adalah kamar dan layanan yang ditawarkannya. Karena itu, pelaku bisnis perhotelan sebaiknya fokus pada bidang operasional yang berhubungan dengan dua hal tersebut, seperti menyediakan sarapan yang lezat dan bergizi, atau memastikan kualitas tempat tidur agar tamu dapat beristirahat dengan baik.
“Karena nilai ulasan tamu memiliki bobot lebih berat daripada merek hotel dalam hal pemesanan properti, para pelaku bisnis perhotelan, terutama yang mandiri dan tidak memiliki anggaran besar dalam pemasaran, harus fokus dalam memberikan layanan terbaik kepada para tamu selama mereka menginap sehingga mendapatkan lebih banyak ulasan positif,” kata Pimpawee Nopakitgumjorn, direktur manajemen pasar di Expedia Group.
