Pulo Cinta 4H/3M

Pulau yang terletak di sebelah selatan daratan Gorontalo ini awalnya tidak berpenghuni dan hanya dataran pasir putih yang akan terendam jika air laut sedang pasang. Di sini dibangun resor berkonsep ramah lingkungan yang kemudian ikut mengharumkan nama Gorontalo sebagai destinasi wisata.

Pulo Cinta Eco Resort

Pulau mungil berbentuk hati ini ternyata menyimpan kisah yang juga berhubungan dengan cinta. Dikenal sebagai pulau rempah-rempah, kala itu Sulawesi jadi area yang dilewati rute perdagangan Belanda. Di zaman perang kemerdekaan, hubungan seorang pangeran Gorontalo dengan putri saudagar dari Belanda tidak direstui, sehingga diam-diam mereka bertemu di Pulo Cinta.

Dapat diakses dengan naik kapal selama 15 menit naik kapal dari Pantai Bolihutuo, Kabupaten Boalemo. Sesuai namanya, Pulo Cinta Eco Resort, telah banyak mengundang pasangan untuk berbulan madu di sini. Resor yang beroperasi sejak akhir 2015 ini memiliki 15 unit bungalow yang terdiri satu, dua, hingga tiga kamar tidur di atas perairan yang jernih dan tenang. Bungalow kayu tersebut sengaja dirancang sesuai rumah penduduk setempat dengan atap jerami dan tanpa pengatur suhu ruangan. Setiap tamu akan diantar jemput dari/ke Bandara Jalaludin di Gorontalo, kemudian naik speedboat, makan tiga kali sehari, makanan ringan, kopi atau teh, peralatan snorkeling, dan island hopping. Berikut beberapa kegiatan yang ditawarkan oleh Pulo Cinta Eco Resort.

  • Bertemu Suku Bajo

Meski merupakan suku nomaden yang mengembara di samudra, masyarakat Bajo juga dikenal ramah. Hampir setiap hari, suku yang moyangnya berasal dari Filipina ini melewati wilayah Pulo Cinta Eco Resort, sehingga para tamu dapat menyapa mereka, atau cukup dengan melambaikan tangan, yang tanpa segan akan dibalas dengan lambaian dan senyuman. Tak jarang mereka pun menawarkan hasil tangkapan ikan hari itu untuk dibeli.

  • Snorkeling

Berhubung peralatan snorkeling telah disediakan dalam paket menginap, tak perlu repot membawanya dari rumah. Para tamu dapat langsung menceburkan diri ke laut dari kamar untuk snorkeling karena terdapat tangga untuk turun ke air. Snorkeling di sini sangat menyenangkan karena jarak pandangnya yang luas saking jernihnya air. Cukup dengan kedalaman dua hingga tiga meter, mata tamu sudah dapat menikmati biota laut yang menawan. Meski dapat dilakukan sepanjang waktu, namun kebijakan resor melarang tamu untuk snorkeling saat malam hari. Selain minim pencahayaan, beberapa hewan laut berbahaya justru aktif di saat gelap.

  • Island Hopping

Sebagai bagian dari island hopping, tamu akan diajak trekking ke hutan yang ada di Kabupaten Boalemo dengan jarak tempuh sekitar 25 menit dengan speedboat. Di dalam hutan yang masih alami ini kadang terlihat yaki (Macaca nigra), monyet berbulu hitam satwa endemik Sulawesi, yang pemalu. Selain itu, para tamu juga akan diajak mengunjungi pulau-pulau kecil di Teluk Tomini yang waktu tempuhnya kurang lebih satu jam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here