M. M. Casseer yang berprofesi sebagai pemandu wisata dari Sri Lanka Walkers Tours membagikan tempat-tempat favoritnya di Sri Lanka. Penyuka fotografi ini terutama merekomendasikan Sri Lanka bagi mereka yang berjiwa petualang. “Nothing comes easy in Sri Lanka,” begitu katanya.
Sigiriya
Secara harfiah, Sigiriya berarti Batu Singa. Melihat bukit batu megah yang telah dilindungi UNESCO ini memang membuat siapa pun berdebar-debar. Mengintimidasi dari kejauhan dan sekilas mengingatkan akan Uluru/Ayers Rock di Australia, di sinilah Raja Kasyapa bersembunyi dari kejaran musuh yang adalah adiknya sendiri. Dikelilingi hutan dan reruntuhan taman air yang masih terjaga, waktu terbaik untuk berkunjung ke sini adalah menjelang matahari terbenam. Setelah melewati ratusan anak tangga menuju puncak sambil melewati gua berhiskan fresco 21 figur wanita cantik yang dijuluki The Maidens of the Clouds, Sigiriya akan menghibur pengunjung dengan pemandangan dari ketinggian yang menakjubkan.
Kandy
Dikelilingi perbukitan yang bersalut kabut, bekas ibu kota kerajaan Sri Lanka ini merupakan kota suci bagi penganut Buddha, terutama dengan keberadaan Temple of the Tooth, kuil tempat gigi Buddha disimpan. Kandy akan sangat meriah setiap Agustus, tepatnya setiap berlangsungnya Esala Perahera, yaitu parade gajah hias, penari, penabuh drum, dan pemakan api yang mengarak gigi Buddha. Sebagai wilayah perkebunan teh, di Kandy juga terdapat pabrik dan toko yang menjual teh terbaik produksi Sri Lanka. Sebelum membeli dan mencicipi teh di pabriknya, pengunjung akan diberikan pengetahuan secara cuma-cuma tentang jenis-jenis teh yang ada di Sri Lanka.
Nuwara Eliya
Terletak di ketinggian 1.868 meter, wilayah pegunungan dengan pemandangan menakjubkan ini akan membuat siapa pun serasa di sebuah pedesaan di Inggris. Hal ini karena di abad ke-19, Nuwara Eliya dibangun pemerintah kolonial Inggris agar mereka merasa dekat dengan tanah air. Dikelilingi lembah, padang rumput, dan pegunungan hijau, temperatur sepanjang tahun rata-rata 15 derajat Celsius. Merupakan tempat penghasil teh, Nuwara Eliya juga menjadi gerbang untuk menjelajahi Horton Plains National Park, satu-satunya taman nasional di Sri Lanka yang berada di dataran tinggi.
Taman Nasional Yala
Di sinilah tempat terbaik untuk mencicipi petualangan ala safari tanpa perlu jauh-jauh ke Afrika. Taman nasional seluas 1.249 kilometer persegi ini adalah tempat untuk merasakan bagaimana bumi serasa gonjang-ganjing setiap kawanan gajah melintas atau pohon serasa sedang gempa setiap anak-anak monyet bermain-main. Itu semua masih ditambah dengan keanggunan burung merak yang diam-diam melintasi hutan atau kawanan banteng yang tunggang-langgang ketika muncul macan tutul yang menjadi ikon taman nasional ini. Waktu terbaik untuk melihat macan tutul adalah Februari hingga Juli, yaitu ketika curah hujan sedang rendah. Bila tak melihat macan tutul pun pengunjung akan tetap puas dengan membawa pulang foto rusa, babi hutan, buaya, selain sekitar 150 spesies burung.
Bentota
Hanya dua jam berkendara ke arah selatan Colombo atau satu jam dari Galle, kawasan resor pantai berpasir keemasan ini merupakan tempat yang cocok untuk bersantai setelah menjelajahi Sri Lanka – naik ratusan tangga menuju kuil, berjalan kaki menembus hutan, atau berlari menghindar dari kawanan gajah. Walau kalah indah dengan pantai-pantai yang ada di Indonesia, menghabiskan waktu di sini di akhir kunjungan di Sri Lanka adalah pilihan tepat, terutama bagi para pecinta olahraga air.