Bistro Baron & Bar di Plaza Indonesia yang telah terkenal menyajikan hidangan klasik dan rumahan khas Prancis ini selama Agustus 2018 dan dalam rangka menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 akan menyajikan beberapa menu Indonesia terbaik.
“Program istimewa ini kami hadirkan karena Plaza Indonesia menghimbau para tenant untuk menghadirkan sesuatu yang berbau Indonesia untuk memeriahkan Kemerdekaan Indonesia. Karena kami bergerak di bidang food service, maka yang kami hadirkan untuk menjawab tantangan tersebut adalah pengalaman bersantap menu Indonesia selama bulan Agustus,” jelas Selvi Widjaja dari Bistro Baron.
Didukung dengan kekuatan grup, di mana Bistro Baron berada di bawah manajemen PT PennyRoos yang juga membawahi function house Rumah Imam Bondjol, Rumah Kartanegara, dan Rumah Sleman yang menawarkan beragam masakan Indonesia untuk berbagai acara, untuk Menu Merdeka ini Bistro Baron memanfaatkan kekuatan grup. “Kami tidak menyewa chef khusus untuk mempersiapkan menu-menu Indonesia untuk program ini, namun kami berkolaborasi dengan tim dapur dari grup yang selama ini memang spesialis menangani masakan Indonesia,” tambah Selvi.
Untuk memilih masakan Indonesi yang akan ditampilkan juga bukan perkara mudah karena ragam masakan negeri kepulauan terbesar di dunia ini juga melimpah. Setelah melewati proses diskusi panjang, maka hadirlah tiga hidangan nasi, berhubung dalam budaya Indonesia, tidak ada urutan makan yang diawali appetizer kemudian ditutup dengan dessert. Ketiga hidangan yang terangkum dalam menu yang kemudian diberi nama Menu Merdeka ini adalah Nasi Bakul Empal Lidah (Rp 175.000++), Sop Buntut (Rp 155.000++), dan Kebab Kambing Muda (Rp 135.000++).
Ingatkan Keragaman Indonesia
Nasi Bakul Empal Lidah adalah hidangan Sunda klasik yang oleh Bistro Baron dielevasi dengan menghadirkan lidah yang dimasak dengan cara empal, bukan daging. Disajikan bersama beragam sambal, lalap, dan bakwan jagung untuk disantap bersama nasi teri yang dibakar dalam daun pisang dan kerupuk, menu ini seketika mengingatkan betapa kayanya kuliner Indonesia. Sedangkan sop buntut dihadirkan karena hidangan berkuah jenis ini merupakan comfort food banyak orang Indonesia.
Di Indonesia sendiri jenis sop dan soto sangatlah melimpah dan hampir setiap daerah memiliki versi hidangan berkuah ini. Sop Buntut versi Bistro Baron dikemas untuk kembali menyadarkan semboyan Bhineka Tunggal Ika, di mana dari banyak bahan yang berbeda, baik dari segi tekstur, warna, dan rasa, dapat tetap harmonis untuk menghasilkan suatu masakan lezat yang dicintai banyak orang. Disajikan bersama nasi putih dan emping, Bistro Baron juga menambahkan perkedel kentang untuk menu ini. Walau sop buntut biasanya tidak disajikan dengan perkedel, namun di banyak jenis sop atau soto berkuah bening dari berbagai tempat di Indonesia kerap disantap bersama lauk tambahan, salah satunya perkedel kentang.
Menu yang tidak terlalu Indonesia dalam rangkaian Menu Merdeka adalah kebab. Hal ini disengaja karena Bistro Baron ingin menampilkan keragaman Indonesia yang tak dipungkiri adalah hasil dari pengaruh berbagai budaya, salah satunya Arab. Sejak kedatangan pedagang Arab ke Nusantara, berbagai rempah eksotis pun kemudian digunakan dalam berbagai masakan Indonesia. Perwakilan budaya Arab dalam menu ini adalah kebab (irisan tipis) dari daging kambing muda yang empuk. Disajikan bersama empat jenis sambal (sambal kecap, sambal bawang, sambal terasi, dan mayones pedas), kebab ini sengaja dirancang untuk disantap bersama nasi. Jangan khawatir akan aroma khas kambing, berhubung yang digunakan adalah daging kambing muda, maka tak ada jejak aroma khas yang dikhawatirkan banyak orang tersebut.
Karena memiliki bar, untuk memeriahkan Menu Merdeka, mixologist Bistro Baron meracik beras kencur martini, di mana jamu beras kencur yang terbuat dari beras tumbuk, jahe, kencur, dan gula dipadukan dengan vodka dan orange liqueur. Dan tentu saja, minuman kesehatan kebanggaan Indonesia pun ikut hadir dalam bentuk jamu yang terbuat dari kayu manis, sereh, jahe, cengkih, adas (anise seed), dan lemon yang menyegarkan.