Garuda Indonesia kembali menambah jangkauannya ke India dengan membuka rute penerbangan langsung Denpasar-Mumbai yang beroperasi mulai 23 April 2018. Menggunakan pesawat Airbus A330-200 dengan konfigurasi tempat duduk 36 kursi di Kelas Bisnis dan 186 kursi di Kelas Ekonomi, rute ini akan melayani penerbangan dua kali dalam seminggu, yaitu pada Senin dan Kamis. Untuk jadwal keberangkatan dari Denpasar, pesawat akan bertolak pukul 15:40 WITA dan tiba di Mumbai pukul 20:25, sedangkan untuk penerbangan sebaliknya, berangkat dari Mumbai pukul 21:50 dan tiba di Denpasar pukul 07:55 WITA.
Peresmian rute baru ini dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury bersama Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. “Pembukaan rute ini menjadi salah satu upaya Garuda Indonesia untuk memperluas jaringan internasionalnya, khususnya di kawasan Asia Selatan,” ujar Pahala. Ia juga menambahkan bahwa hal ini juga merupakan imbas dari peningkatan jumlah wisatawan India yang sepanjang 2017 berkembang pesat hingga 28,8 persen secara nasional. Dengan kehadiran rute baru ini, mereka dapat semakin mudah mengakses Indonesia, terutama Bali yang menjadi salah satu destinasi favorit. “Penerbangan ini juga menjadikan Denpasar sebagai hub bagi wisatawan India dalam mengakses rute-rute domestik lainnya, antara lain Yogyakarta, Makassar, Manado, Labuan Bajo, dan berbagai destinasi lainnya yang sedang digiatkan pemerintah,” imbuh Arief Yahya.
Ada Apa di Mumbai?
Disebut juga Bombay, Mumbai merupakan ibu kota negara bagian Maharashtra yang diakui sebagai kota terpadat di India. Jika berkesempatan ke Mumbai, pastikan untuk mengunjungi tempat-tempat menarik berikut ini.
Stasiun CST
Nama panjangnya Chhatrapati Shivaji Terminus, namun sempat disapa Victoria Terminus. Bangunan ini begitu menarik perhatian jika dilihat dari unsur sejarah, karena Stasiun CST merupakan stasiun kereta api pertama di India. Sebagai simbol kota Mumbai, stasiun ini mewakili gaya Victorial Gothic yang dirancang oleh arsitek asal Inggris, F. W. Steven. Dengan perpaduan kultur dan desain bangunan yang menarik, Stasiun CST dinobatkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Mani Bhavan
Berlokasi di Jalan Laburnum di daerah Gamdevi, bangungan ini menjadi sentra aktivitas Mahatma Gandhi di era 1917 hingga 1934. Di sinilah Gandhi memulai Gerakan Non-Kerja Sama, Satyagraha, Swadeshi, Khadi, dan Khilafat. Di Mani Bhavan pula Gandhi menjalani Gerakan Home Rule, serta keputusannya tidak mengonsumsi susu sapi sebagai bentuk protes terhadap praktik tidak manusiawi yang dilakukan terhadap hewan ternak pada masa itu. Gedung ini kemudian diambil alih pada 1955 dan dijadikan sebagai tempat untuk mengenang Gandhi. Pengunjung dapat mengunjungi Mani Bhavan dan melihat langsung gambaran kehidupan Gandhi saat itu melalui ruangan tempatnya melakukan aktivitas sehari-hari juga galeri foto yang menunjukkan kehidupannya semasa kecil hingga momen eksekusi pembunuhannya.
Rajabai Clock Tower
Menara jam yang berada di Universitas Mumbai ini didesain oleh Sir George Gilbert Scott, seorang arsitek Inggris yang desainnya mengikuti ig Ben di London. Dibangun pada 1 Maret 1869, menara setinggi 85 meter ini rampung pada November 1878.
Horniman Circle
Horniman diambil namanya dari Benjamin Horniman, seorang editor koran Bombay Cronicle yang saat itu mendukung kemerdekaan India. Kawasan ikonik di Mumbai ini memberi sisi kontras dengan kultur setempat melalui bangunan-bangunan bergaya kolonial yang saat ini menjadi sasaran fotografer. Wisatawan bisa menyusuri setiap jalan untuk menikmati wisata arsitektur atau cukup bersantai di taman kota yang asri.
Gereja Afghan
Mumbai memiliki salah satu gereja bersejarah, yaitu Gereja Afghan yang bernama asli Gereja Saint John the Evangelist. Afghan merupakan gereja Anglikan yang didirikan Inggris saat berkuasa di India masa itu dengan misi untuk menghormati kematian para pejuang Inggris dalam Perang Afghan Pertama. Pengunjung dapat mengunjungi bagian dalam gereja, asal tetap menghormati aturan dan mengganggu segala aktivitas umat.