ISA Art Gallery mempersembahkan “A Fold in Time”, sebuah pameran seni kontemporer yang menyoroti kekuatan dan keunikan karya-karya seniman perempuan dari Asia Tenggara dan wilayah sekitarnya. Berlangsung hingga 20 Juni 2025, “A Fold in Time” merupakan hasil kerja sama antara tiga galeri ternama: ISA Art Gallery sebagai tuan rumah, MONO8 Gallery asal Manila, serta Richard Koh Fine Art yang berbasis di Singapura dan Bangkok.
Pameran ini dikurasi oleh James Luigi Tana, kurator asal Filipina yang dikenal dengan pendekatan kuratorial yang sensitif terhadap isu-isu identitas, sejarah, dan perubahan budaya. Melalui “A Fold in Time”, ia menyatukan berbagai seniman yang memiliki latar belakang, teknik, dan visi yang beragam, namun saling terhubung dalam satu benang merah: bagaimana seni bisa menjadi cara untuk mengingat, merefleksi, dan membayangkan masa depan.

Seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini adalah Ines Katamso, Luh’De Gita, Rose Cameron, dan Sinta Tantra dari ISA Art Gallery; Eunice Sanchez, Goldie Poblador, Issay Rodriguez, Jill Paz, dan Kelli Maeshiro dari MONO8 Gallery; serta Aimi Kaiya, Liu Hsin-Ying, dan Wah Nu dari Richard Koh Fine Art. Mereka menghadirkan karya-karya yang menggunakan berbagai medium, mulai dari lukisan, instalasi tekstil, cyanotype, hingga video performatif.
Beberapa karya yang menarik antara lain “Summer 1999” dan “Threshold” oleh Eunice Sanchez, yang menggunakan teknik cyanotype di atas kain dan benang untuk merefleksikan ingatan dan waktu. Issay Rodriguez menampilkan karya berbasis dokumentasi botani, sementara Goldie Poblador menghadirkan dokumentasi performansinya yang berjudul “The Rise of Medusa”.

Seniman seperti Aimi Kaiya dan Liu Hsin-Ying tetap setia dengan bahasa lukisan untuk menggambarkan emosi dan alam. Sinta Tantra memadukan cat tempera dan daun emas dalam karyanya yang abstrak namun sarat makna. Sementara Luh’De Gita mengkritisi estetika pariwisata di Bali melalui lukisan yang menggambarkan ketegangan antara budaya lokal dan industri wisata.
Pameran ini tidak hanya menawarkan visual yang menarik, tetapi juga membuka ruang bagi diskusi seputar perempuan, lingkungan, diaspora, dan hubungan manusia dengan sejarah serta realitas masa kini. “A Fold in Time” menjadi titik temu antara karya-karya personal dan isu-isu global yang relevan saat ini.

Pameran “A Fold in Time” dapat dikunjungi di ISA Art Gallery, Wisma 46, lantai dasar, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 1, Jakarta Pusat. Galeri buka setiap hari Selasa sampai Sabtu, pukul 11.00 hingga 18.00, dan tutup pada hari Minggu, Senin, serta hari libur nasional.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi 08111317023 atau kunjungi Instagram @isaart.id.