Walau letaknya tak jauh dari Cirebon, namun Kuningan ternyata memiliki sederet menu khas sendiri yang berbeda dari kota tetangganya, yaitu:
Nasi Kasreng
Hampir mirip nasi jamblang, yang membedakan adalah lauk ikan paray atau lunjar padi (Rasbora argyrotaenia) yang berukuran kecil. Selain digoreng, ikan ini juga kadang diolah menjadi pepes dan sambal. Nasi kasreng disantap dengan aneka gorengan, lalapan, dan rebon. Penjual nasi kasreng banyak ditemui di Jalan Raya Luragung.
Tahu Kopeci
Dikenal juga dengan nama tahu lumping, penjualnya dapat ditemukan berjejer di Jalan Veteran Jagabaya. Sekilas dari luarnya, tahu ini nampak tidak berbeda dengan jenis tahu kebanyakan. Namun ketika digigit, tahu ini padat, tidak seperti tahu pong atau tahu Sumedang yang kopong. Nikmati selagi hangat bersama cabai rawit hijau dan lontong tanpa isian.
Hucap
Merupakan singkatan tahu kecap, hucap mirip ketoprak atau kupat tahu. Sesuai namanya, hidangan ini terbuat dari tahu goreng, bumbu kecap, kuah kacang, dan ketupat. Cicipi di Warung Mak Iroh, Jalan Dewi Sartika.
Tapai Ketan
Terbuat dari beras ketan putih yang dibungkus dengan daun jambu dan ditaburi ragi, Tapai Ketan buatan Kuningan ini ditambahkan daun katuk agar berwarna hijau muda dan tak mudah berair. Bungkus daun jambu airnya pun juga akan menambah aroma tapai ketan. Penganan ini dapat ditemukan di Jalan Raya Cigugur dengan harga rata-rata Rp 10.000 untuk satu plastik berisi 16 buah, Rp 65.000 untuk ember kecil berisi 75 buah, dan Rp 85.000 untuk ember besar berisi 100 buah.
Jeruk Nipis Peras
Biasa disingkat dengan nama Jeniper, merupakan sirup oleh-oleh khas kuningan dari perasan jeruk nipis yang ditambahkan madu. Mengandung vitamin C dan tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi, minuman ini dapat membantu tubuh tetap bugar, selain meredakan sariawan, panas dalam, sakit tenggorokan, flu, dan masuk angin. Dikemas dalam sebuah botol kaca, per botolnya Rp 3.500.