Seorang anak bertelanjang dada berdiri di tengah jalan setapak di antara semak dan pepohonan. Seragam sekolahnya basah, sehingga ia letakkan di kepala supaya cepat kering dalam perjalanan menuju sekolah. Tangannya sendiri menggenggam plastik berwarna merah, senada dengan celananya. Dalam plastik itu ada sepatu, tas, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya. Namanya Sem.
Gambaran ini merupakan sebuah momen saat berangkat sekolah yang berhasil diabadikan oleh Meriana Hana Nalu, siswi SDN Matawai Katingga Kelas Jauh Lapinu, dalam sebuah pameran foto bertajuk Kabar dari Timur.
Pameran ini adalah potret sekilas kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Kamanggih dan Matawai Katingga, yang berada di Kecamatan Kahaungu Eti, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Kabar dari Timur sendiri merupakan bagian dari program Sumba Photo Stories yang digagas oleh @kawanbaikindonesia dan @fairfuturefoundation. Kawan Baik Indonesia adalah sebuah yayasan yang berfokus pada kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung di seluruh Indonesia.
Menariknya, dalam pameran ini terpajang 80 foto yang seluruhnya merupakan hasil karya dari 48 anak kelas 5 SD Masehi Kamanggih dan kelas 4 sampai kelas 6 SD Matawai Katingga Kelas Jauh Lapinu. Anak-anak dibekali materi dasar fotografi selama beberapa kali pertemuan, hingga akhirnya diberi kesempatan memegang kamera secara bergantian untuk dibawa pulang dan memotret lingkungan sekitar rumahnya. Total pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
Kekuatan karya anak-anak ini adalah karena mereka adalah subjek fotonya. Mereka adalah bagian dari cerita yang ingin mereka sampaikan.
Melalui pameran foto Kabar dari Timur, anak-anak yang tergabung dalam program Sumba Photo Stories diharapkan bisa menjadi anak-anak yang lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan mereka, khususnya dalam hal belajar dan meraih cita-cita mereka.
Secara tidak langsung, masyarakat luas juga diajak untuk sedikit menengok keseharian anak-anak dan masyarakat di Sumba melalui karya-karya ciamik mereka. Terselip pula sekeping harapan untuk menyelesaikan permasalahan lain yang tersembunyi di balik keelokan pesona Sumba.
“Ada banyak permasalahan yang diungkapkan oleh anak-anak pada cerita visual mereka, seperti masalah air, malaria (kesehatan), gizi, akses pendidikan, dan lain-lain, yang mungkin juga terjadi di daerah lainnya. Ini adalah data dan dokumentasi yang penting. Semoga pesannya nyampe ke masyarakat luas, dan ada reaksi untuk berbuat sesuatu,” cerita Syafiudin Vifick, salah satu mentor sekaligus kurator foto pameran Kabar dari Timur, kepada Getlost.id, Senin (25/1).
Pameran foto yang digelar secara daring ini bisa diakses oleh siapa saja secara gratis hingga 11 Maret 2021 melalui situs resmi Sumba Photo Stories. Pameran Foto Kabar dari Timur didukung dengan tiga pilihan bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Prancis. Kamu juga bisa ikut memberikan donasi melalui kolom yang sudah disediakan untuk menjadi bagian dari masa depan anak-anak di Sumba.
Teks: Dionesia Ika | Editor: Melinda Yuliani
