Lomba lari tahunan yang sudah menjadi ikon kawasan selatan Yogyakarta, Coast to Coast Night Trail Ultra (CTC Ultra), kembali digelar 27-28 Maret 2021 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Bermula dan berakhir di Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP), ajang lari lintas alam ini diselenggarakan oleh Trail Runners Yogyakarta dan didukung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul guna mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bantul, khususnya untuk para penggemar sport tourism.
Memasuki tahun keenam penyelenggaraannya, ajang ini akan melombakan lima kategori, yakni 5K, 13K, 25K, 50K, dan 70K. Waktu start-nya tentu berbeda, tergantung kategori yang dipilih, dengan peserta 50K dan 70K akan memulai lomba sejak 27 Maret. Sementara untuk kategori yang lebih pendek, lomba dimulai pada 28 Maret.
Peserta dapat berlari sembari menikmati matahari terbit atau terbenam dari pinggir pantai. Selain itu, peserta pun diajak melewati wisata alam yang ada di Bantul, seperti Gumuk Pasir Parangkusumo dan Goa Jepang Bantul, selain juga melintasi perkampungan warga, perkebunan dan persawahan, hingga perbukitan dengan tanjakan dan turunan yang menantang adrenalin.
Menariknya, tahun ini peserta tak hanya dapat berlari sendiri, namun juga bersama tim untuk kategori 25K dan 50K. Syaratnya, tim mesti terdiri dari empat pelari, dengan salah satunya harus ada yang wanita. Selain itu, seluruh anggota tim wajib menyelesaikan perlombaan. Nantinya, waktu yang diambil adalah waktu akumulasi dari empat pelari.
Bila tertarik mengikuti CTC Ultra, kamu dapat mendaftarkan diri di situs resminya. Untuk tiket early bird yang tersedia hingga 31 Desember 2020, biayanya Rp200.000 per orang untuk 5K, Rp300.000 per orang untuk 13K, Rp400.000 per orang untuk 25K, Rp600.000 per orang untuk 50K, dan Rp750.000 per orang untuk 70K. Setelah itu, biayanya akan bertambah Rp100.000 untuk registrasi normal dengan batas akhir hingga 13 Februari 2021.
Karena digelar selama pandemi, pihak penyelenggara CTC Ultra saat ini membatasi peserta hanya untuk pelari Indonesia, namun aturan ini bisa berubah tergantung situasi. Peserta wajib membawa sendiri botol minum karena pihak panitia tidak menyediakan gelas plastik. Seluruh peserta juga wajib menyertakan surat keterangan rapid test dengan hasil nonreaktif atau surat keterangan sehat dari dokter.
Teks: Melinda Yuliani