Dengan lebih dari tujuh juta pengunjung setiap tahunnya, Istana Versailles di Prancis telah menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Eropa. Namun tidak dapat dipungkiri, istana seluas 800 hektar ini amat membutuhkan renovasi untuk mengembalikan keindahannya. Dengan lebih dari 2.300 ruangan di properti ini, beberapa di antaranya harus menunggu waktu lama untuk dipugar kembali. Salah satunya adalah taman privat Marie Antoinette yang dikenal dengan nama Queen’s Grove, atau dalam bahasa Prancis Bosquet de la Reine.
Queen’s Grove dibangun pada 1776 untuk menggantikan taman labirin di dekat perkebunan jeruk yang mulai ketinggalan zaman. Marie Antoinette sendiri menunjuk arsitek Michel-Barthélemy Hazon untuk membangun taman yang menjadi tempatnya bersembunyi dari kerumunan orang. Berbeda dari taman-taman lainnya di Versailles yang sangat terstruktur, Queen’s Grove mengambil inspirasi dari taman-taman Inggris dengan jalan setapak yang berliku-liku dan varietas tanaman yang beragam. Marie Antoinette mengisi taman ini dengan berbagai semak-semak, bunga, dan pohon khas Amerika Utara, yang waktu itu tidak banyak ditemukan di Prancis. Salah satu tanaman favoritnya adalah tulip virginia yang mendapat tempat kehormatan di tengah-tengah taman.
Keindahan Queen’s Grove mulai memudar sepeninggalan Sang Ratu. Taman yang dibuat sedikit “liar” dengan jalan setapak berliku dan aneka tanamannya menjadi benar-benar liar setelah badai menerjang pada 1999. Badai ini menumbangkan setidaknya 15.000 pohon yang ada di taman ini, membuatnya tampak tak karuan. Semak-semak dan bunga juga tumbuh tak terawat sehingga menutupi sebagian besar jalan setapak. Lama terbengkalai, Queen’s Grove yang dipuji akan variasi pohon dan bunganya pun hanya menyisakan semak-semak hijau di dalamnya. Queen’s Grove yang kita lihat saat ini hanyalah sisa-sisa peninggalan taman megah Marie Antoinette yang tak terurus. Namun kini, Sang Ratu bisa kembali tersenyum karena tulip-tulip kesayangannya sudah mulai kembali ditanam musim dingin lalu.
Penanaman tulip virginia di alun-alun pusat merupakan tahap pertama dari rencana restorasi taman. Secara bertahap, Queen’s Grove akan ditanami tumbuhan lain, seperti white fringetree dan carolina silverbell. Pilihan tanaman ini disesuaikan dengan hasil penelitan arkeologi dan dokumen-dokumen asli terkait Istana Versailles. Bukan itu saja, dokumen-dokumen ini juga mencatat patung dan furnitur yang pernah menghiasi taman ini. Nantinya, reproduksi dari barang-barang ini akan ikut ditambahkan dalam Queen’s Grove yang baru. Para pengunjung nantinya akan bisa merasakan keindahan Queen’s Grove sebagaimana dalam masa kejayaannya di abad ke-18.
Restorasi taman Sang Ratu Prancis ini diperkirakan akan memakan biaya hingga dua juta dolar AS. Meski sudah dimulai sejak musim dingin lalu, Queen’s Grove diperkirakan baru bisa dikunjungi sekitar dua tahun lagi. Namun, bagian lain dari istana seluas 800 hektar ini akan tetap dibuka untuk umum, tentunya setelah pandemi corona berakhir. Bagi yang tidak sabar berkunjung ke Istana Versailles, Anda bisa melakukan tur virtual melalui laman ini.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani