Bagaimana nasib industri pariwisata setelah wabah corona berakhir? Apakah orang-orang akan tetap berdiam diri di rumah untuk menjaga jarak? Apakah tempat wisata akan tetap sepi untuk sementara waktu? Jika berkaca dari Cina, tampaknya pariwisata akan langsung kembali pada masa jayanya begitu aturan karantina dicabut. Setelah berbulan-bulan terperangkap dalam rumah, ribuan turis lokal ini dilaporkan segera memadati destinasi-destinasi wisata populer Cina akhir pekan lalu.
Di Shanghai, Bund Waterfront menjadi salah satu tujuan wisata utama setelah karantina berakhir. Kawasan pejalan kaki di tepi Sungai Huangpu ini kembali dipadati oleh ribuan turis. Mereka tampak lega dapat kembali melihat keindahan pemandangan kota Shanghai dari area terbuka ini. Bund Waterfront memang telah lama menjadi simbol ikonik dari Shanghai. Bahkan, orang-orang kerap mengatakan belum ke Shanghai rasanya jika tidak berkunjung ke Bund.
Keindahan Bund Waterfront terutama ada pada pemandangan gedung-gedung kuno di sisi baratnya. Terdapat 52 bangunan kuno dengan gaya arsitektur yang beragam, mulai dari gaya gotik, barok, hingga neoklasik. Pesona gedung-gedung ini dapat dinikmati dengan berjalan kaki dari Broadway Mansions menuju Meteorological Signal Tower, sejauh kurang lebih 1,3 kilometer. Bila ingin melihat gedung-gedung kuno ini dari sisi lain, wisatawan juga bisa mengikuti Huangpu River Cruise. Dalam pelayaran ini, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan kontras antara arsitektur bersejarah di Bund dan gedung pencakar langit modern di seberang Sungai Huangpu. Waktu terbaik untuk mengikuti pelayaran ini adalah di malam hari ketika Shanghai dibanjiri lampu warna-warni.
Shanghai bukan satu-satunya destinasi wisata yang dipenuhi turis. Akhir pekan lalu, Taman Nasional Huangshan di Provinsi Anhui kedatangan 20.000 orang setiap harinya. Foto ribuan turis yang berdesak-desakan di jalur pendakian Huangshan sempat viral di berbagai media sosial. Turis-turis ini datang memanfaatkan promo masuk gratis yang dibuat pemerintah setempat untuk mendorong industri pariwisata yang melemah karena wabah virus corona. Biasanya tiket masuk ke dalam taman nasional ini dipatok dengan harga 190 yuan atau Rp 435.000.
Sebenarnya meski tanpa promo tiket gratis sekalipun, Taman Nasional Huangshan ini sudah sangat populer di kalangan turis lokal maupun mancanegara. Taman nasional ini memiliki pemandangan alam yang menakjubkan dengan batu-batuan unik dan pohon pinus beraneka bentuk. Salah satu pohon pinusnya diberi nama Greeting Guest Pine karena memiliki dahan yang tumbuh panjang ke samping seperti orang yang sedang mengulurkan tangan untuk menyambut para turis. Pemandangan di Taman Nasional Huangshan semakin sempurna dengan adanya lautan awan yang memenuhi lembah-lembah gunung. Lautan awan ini membuat puncak-puncak gunung tampak seperti pulau yang melayang di atas langit.
Dengan keindahannya ditambah promo tiket gratis dari pemerintah, tidak heran jika taman nasional ini langsung diserbu ribuan turis. Saking penuhnya, Taman Nasional Huangshan sampai harus menutup pintu masuknya di pukul 07:48 waktu setempat karena telah mencapai batas kunjungan maksimum. Meski pemerintah telah melonggarkan kebijakan aktivitas di luar rumah, ahli kesehatan Cina tetap mendesak masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menjaga jarak. Para ahli beranggapan bahwa Cina belum sepenuhnya terbebas dari pandemi corona yang kini menjangkit hampir seluruh negara di dunia.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani