Akhir Pekan Terakhir! Kunjungi Relational Dreams di V&V Art Gallery

‘Me Time’ (2024) karya Joko Nastain

Jakarta kembali menghadirkan pameran seni yang menarik perhatian para pencinta seni dan budaya. Relational Dreams, sebuah pameran seni kelompok yang berlangsung di V&V Art Gallery, Jakarta Art Hub, 3rd Floor, Jl. Timor 25, Menteng, Jakarta Pusat, mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi hubungan manusia, memori, dan alam bawah sadar kolektif. Pameran ini telah berlangsung sejak 16 Januari 2025 dan akan segera berakhir pada 16 Februari 2025, menjadikan akhir pekan ini kesempatan terakhir bagi mereka yang ingin menikmatinya.

Pameran ini menampilkan karya dari sejumlah seniman berbakat seperti Alodia Yap, Catur Nugroho, Erianto, Joko Nastain, Prabu Perdana, Svkmatra, dan Via. Dengan menggunakan berbagai medium seni seperti lukisan, instalasi, patung, dan video, para seniman menghadirkan interpretasi unik tentang bagaimana impian dan interaksi sosial membentuk realitas kita. Setiap karya yang dipamerkan seolah menjadi portal yang menghubungkan imajinasi dengan pengalaman nyata, menciptakan ruang dialog yang mendalam antara seniman dan pengunjung.

‘Precious Drops’ (2024) karya Catur Nugroho

Konsep Relational Dreams sendiri menggarisbawahi pentingnya hubungan dalam kehidupan manusia. Pameran ini ingin menunjukkan bahwa impian, baik individu maupun kolektif, bukanlah sekadar refleksi dari diri sendiri, tetapi juga cerminan dari interaksi sosial dan dunia yang terus berubah. Lewat pendekatan yang beragam, setiap karya seni yang ditampilkan menggambarkan berbagai aspek emosi, nostalgia, dan transformasi yang dialami manusia dalam membangun koneksi satu sama lain.

Beberapa karya yang menarik perhatian dalam pameran ini antara lain ‘Day Dreamer’ karya Alodia Yap, yang menampilkan eksplorasi mimpi dan realitas dalam sapuan warna yang lembut namun penuh makna. ‘Precious Drops’ dari Catur Nugroho menghadirkan pendekatan seni campuran yang unik, sedangkan ‘Dialog Sang Garuda’ karya Erianto membawa perspektif nasionalisme ke dalam imajinasi visual yang kuat. Sementara itu, Joko Nastain dengan karya seperti ‘Quality Time’ dan ‘Me Time’ menyoroti aspek intim dalam kehidupan sehari-hari yang sering kali terlewatkan dalam kesibukan dunia modern.

‘Flying Building in Abandoned City’ (2023) karya Prabu Perdana

Prabu Perdana, melalui karya seperti ‘Flying Building in Abandoned City’ dan ‘City of Future’, menyuguhkan narasi tentang kota dan masa depan dalam perspektif yang futuristik dan penuh filosofi. Svkmatra membawa teknik unik dengan mirror painting yang diterapkan pada karyanya, seperti ‘Civil War’ dan ‘Lover and Seeker’, yang memanfaatkan akrilik dan tinta pada lembaran plexiglass. Di sisi lain, Via dengan karya seperti ‘Slave to One’s Dream’ dan ‘Crack, Make It Gold’ menghadirkan refleksi tentang perjuangan dan harapan dalam kehidupan.

Melalui karya-karya ini, Relational Dreams tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga ruang refleksi bagi setiap individu yang datang. Pengunjung diajak untuk bertanya kepada diri sendiri bagaimana impian mereka terhubung dengan orang lain dan bagaimana relasi yang mereka bangun membentuk realitas yang mereka jalani. Pameran ini menciptakan atmosfer yang mengundang diskusi dan pemikiran lebih dalam tentang hubungan sosial, identitas, serta peran seni dalam kehidupan modern.

‘Quality Time’ (2025) karya Joko Nastain

Bagi mereka yang belum sempat mengunjungi Relational Dreams, akhir pekan ini adalah kesempatan terakhir untuk menikmati pameran yang sarat makna ini. Dengan konsep yang mendalam, eksekusi karya yang memukau, dan suasana galeri yang mendukung pengalaman artistik yang intim, pameran ini menjadi salah satu acara seni yang sayang untuk dilewatkan. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyelami dunia imajinasi dan relasi manusia sebelum pameran ini resmi ditutup pada 16 Februari 2025.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here