RedDoorz Rencanakan Penambahan 4.500 Properti, Bali Jadi Fokus Utama

Foto: Dok. The Kumpi Bali by the Lavana

RedDoorz, platform akomodasi dan perhotelan multi-brand terbesar di Asia Tenggara, menetapkan target ambisius untuk memperluas jangkauan hingga 4.500 properti di semua segmen pasar pada akhir 2024.

Target ini setara dengan peningkatan 1,2 hingga 1,5 kali lipat dari jumlah properti yang mereka miliki pada tahun sebelumnya. Indonesia tetap menjadi pasar utama, menyumbang 85 persen dari keseluruhan ekspansi.

Meskipun menghadapi tantangan, RedDoorz terus menekankan pentingnya profitabilitas melalui strategi pertumbuhan organik dan anorganik. Di Indonesia, salah satu fokus utama adalah Bali, dengan target mencapai 100 mitra vila di bawah merek The Lavana pada akhir tahun. RedDoorz juga berencana untuk menggandakan pertumbuhan merek ini dalam setahun ke depan.

Foto: Dok. The Lavana La Bliss Villa North

Amit Saberwal, Founder & CEO RedDoorz, mengungkapkan bahwa fokus perusahaan tahun ini adalah mencapai profitabilitas dengan dukungan tim yang berdedikasi dan strategi pertumbuhan yang matang.

“Indonesia dan Filipina memiliki potensi pasar yang sangat besar. Kami melihat masih banyak peluang untuk tumbuh dengan strategi multi-brand kami. Bali akan menjadi area fokus utama dalam pertumbuhan di Indonesia,” ujar Saberwal.

Untuk mendukung ekspansi ini, RedDoorz telah mengimplementasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek, termasuk penetapan harga, manajemen keuangan, dan pelayanan tamu. Penggunaan AI ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan tarif kamar berdasarkan permintaan, musim, dan tren pasar, sehingga memberikan keuntungan maksimal bagi mitra properti.

Foto: Dok. The Lavana Seminyak Loft 360

Merek premium seperti SANS dan URBANVIEW telah menunjukkan pertumbuhan signifikan, bersama dengan The Lavana yang berfokus pada akomodasi eksklusif di Bali dan Lombok. Strategi Merger dan Akuisisi (M&A) juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang perusahaan untuk memperluas pasar, termasuk ke negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik, seperti Thailand.

Mohit Gandas, Country Director RedDoorz Indonesia, menyoroti pentingnya menambah jumlah properti baru sebagai kunci strategi pertumbuhan di Indonesia. “Pemulihan pasca-pandemi untuk segmen hotel bujet berjalan lebih lambat dibandingkan hotel bintang 3 sampai 5. Kami memanfaatkan strategi penetapan harga dinamis berbasis AI untuk memastikan pendapatan optimal bagi mitra properti kami,” kata Gandas.

Foto: Dok. Aurora Villa Nusa Dua by The Lavana

RedDoorz juga menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dan dampak sosial melalui kemitraan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, memberikan beasiswa kepada mahasiswa Politeknik Pariwisata Indonesia. “Melalui beasiswa dan kemitraan ini, kami berharap industri pariwisata Indonesia akan terus tumbuh, menghasilkan lebih banyak talenta, dan menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi industri perhotelan dan masyarakat Indonesia lebih luas lagi,” tambah Saberwal.

Dengan semua langkah strategis dan komitmen ini, RedDoorz optimis akan mampu memperkuat posisinya di pasar akomodasi Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, serta memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri perhotelan dan pariwisata di masa depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here