Menyapa Penyu dan Karang Warna-warni di Meno Wall

Terletak di lepas pantai barat laut Gili Meno, Meno Wall adalah salah satu situs penyelaman paling menakjubkan di Indonesia. Tempat ini merupakan bagian dari tiga pulau kecil yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya, menjadikannya tujuan wajib bagi para penyelam dan pencinta snorkeling. Dengan kedalaman mulai dari 5 hingga 30 meter, Meno Wall menawarkan pengalaman penyelaman yang bervariasi dan menantang bagi semua tingkatan penyelam.

Dikenal karena keanekaragaman hayati lautnya, Meno Wall adalah rumah bagi berbagai jenis ikan dan invertebrata. Di sepanjang dinding yang curam dan landai, penyelam dapat menemukan spesies-spesies menarik seperti lionfish, scorpionfish, belut Moray, lobster, dan berbagai jenis kepiting. Tak jarang pula penyelam beruntung bisa melihat ikan karang berwarna-warni seperti angelfish, clownfish, butterflyfish, dan parrotfish yang bersembunyi di antara celah-celah karang.

Foto: Dok. Google Maps/Lempl Ondřej

Salah satu daya tarik utama Meno Wall adalah penyu hijau dan penyu sisik yang sering terlihat di sekitar perairannya. Situs ini bahkan dikenal sebagai Turtle Heaven karena keberadaan dua spesies penyu ini. Bagi para pencinta penyu, Meno Wall adalah tempat yang sempurna untuk mengamati hewan-hewan ini dalam habitat alaminya.

Penyelaman di Meno Wall tidak hanya menarik pada siang hari, tetapi juga menawarkan pengalaman unik saat malam hari. Saat malam tiba, kehidupan laut berubah dengan kemunculan makhluk nokturnal seperti belut Moray besar, lobster, udang karang, hingga Spanish dancer yang memukau dengan warnanya yang cerah. Pemandangan bawah laut yang dramatis dengan permainan cahaya senter penyelam membuat penyelaman malam di sini menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Selain itu, dinding Meno Wall juga dihiasi dengan berbagai jenis koral, dari koral lunak yang tumbuh subur hingga karang keras. Koral-koral ini memberikan warna dan kehidupan pada dinding karang, menciptakan habitat ideal bagi ikan-ikan karang kecil serta berbagai spesies invertebrata seperti nudibranch dan kepiting porselen yang menjadi favorit para penyelam makro.

Kondisi arus di Meno Wall bisa sangat bervariasi, mulai dari yang tenang hingga cukup kuat. Variasi ini menambah tantangan dan keseruan dalam penyelaman, karena kondisi arus yang berbeda dapat membawa kejutan-kejutan menarik dari kedalaman lautan. Arus yang lebih kuat juga sering kali membawa kelompok ikan besar seperti bumphead parrotfish dan hiu karang sirip putih yang terlihat melintas di sepanjang dinding.

Waktu terbaik untuk menyelam di Meno Wall adalah antara bulan Mei hingga September, saat visibilitas air mencapai puncaknya dan cuaca lebih stabil. Namun, penyelam dapat menikmati keindahan Meno Wall sepanjang tahun dengan catatan menghindari bulan Desember dan Januari yang biasanya dipengaruhi oleh hujan lebat sehingga dapat mengurangi visibilitas.

Meno Wall tidak hanya menawarkan keindahan alam bawah laut yang memukau, tetapi juga memberikan tantangan dan kepuasan bagi penyelam dari berbagai tingkat kemampuan. Mulai dari pemula hingga penyelam berpengalaman, setiap orang akan menemukan sesuatu yang istimewa di sini.

Dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa dan pemandangan bawah laut yang menakjubkan, Meno Wall adalah destinasi penyelaman yang wajib dikunjungi saat berada di Lombok. Jadi, jangan lupa siapkan kamera bawah air dan nikmati petualangan tak terlupakan di sini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here