Bukit Pawuluhan yang terletak di Desa Gembong, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, semakin dikenal sebagai destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan luar biasa. Terletak pada ketinggian 1.176 mdpl, bukit ini menghadirkan pemandangan alam yang memukau dan menjadi magnet bagi para pencinta alam dan petualang. Dari puncaknya, pengunjung dapat menikmati lanskap yang luas dengan hamparan bukit yang hijau dan langit yang sering dihiasi awan, menciptakan sensasi seolah berada di atas awan.
Keunikan Bukit Pawuluhan terletak pada pemandangan sunrise dan sunset yang luar biasa. Para pengunjung sering memulai perjalanan mereka di sore hari untuk menyaksikan matahari terbenam yang memukau, dan melanjutkan berkemah di malam hari untuk kemudian menikmati matahari terbit yang tak kalah indah. Perubahan warna langit dari sore hingga pagi hari memberikan pengalaman visual yang spektakuler, menjadikan Bukit Pawuluhan tempat yang ideal untuk mengabadikan momen dalam foto dan video.
Area camping di Bukit Pawuluhan cukup luas dan mampu menampung banyak tenda sekaligus, sehingga cocok untuk berkemah bersama teman-teman atau keluarga. Selain itu, selama perjalanan menuju puncak, pengunjung akan disuguhkan dengan jalur trekking yang menantang namun tidak terlalu terjal, sehingga cocok juga untuk para pemula. Jalur ini dimulai dari Masjid Jami’ Baiturrohman dan melewati area pesawahan yang menanjak, memberikan pemandangan hijau yang menyejukkan mata.
Akses
Untuk mencapai Bukit Pawuluhan, wisatawan bisa memilih beberapa rute dari Kota Pekalongan. Salah satu rute yang direkomendasikan adalah melalui Pantura ke Sipait, kemudian ke arah Sragi dan melalui Kesesi untuk jalur yang lebih cepat.
Alternatif lain adalah melalui jalur Pantura ke Wradesa, lurus hingga Pasar Bojong dan Pasar Kajen, atau melalui Buaran ke Kedungwuni dan lanjut ke arah Tugu Duren Karanganyar hingga Pasar Kajen. Dari Kajen, wisatawan bisa melanjutkan melalui Linggo Asri atau Sikujang untuk mencapai Desa Gembong.
Medan perjalanan menuju Bukit Pawuluhan memang menantang, dengan jalan yang berkelok dan menanjak. Kondisi jalan bisa menjadi licin saat hujan, sehingga penting bagi wisatawan untuk memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat. Meskipun medan perjalanan cukup berat, pengalaman yang ditawarkan Bukit Pawuluhan sebanding dengan usaha yang dilakukan untuk mencapainya.
Sesampainya di puncak, pengunjung dapat menikmati udara segar yang jarang ditemukan di kota. Bukit Pawuluhan belum menyediakan fasilitas penyewaan tenda, sehingga wisatawan harus membawa perlengkapan berkemah sendiri. Selain itu, selama berkemah, penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam dengan tidak meninggalkan sampah dan berhati-hati saat membuat api unggun, terutama saat musim kemarau.
Bukit Pawuluhan tidak memungut biaya masuk, menjadikannya destinasi yang terjangkau untuk menikmati keindahan alam. Tempat ini terbuka 24 jam setiap hari, memungkinkan wisatawan untuk berkunjung kapan saja. Meskipun fasilitas masih terbatas, keindahan alam dan pengalaman berkemah yang ditawarkan menjadikan Bukit Pawuluhan sebagai salah satu surga tersembunyi di Pekalongan yang layak untuk dieksplorasi.