Di masa pandemi ini, segala sesuatunya menjadi serba virtual. Dari meeting dengan rekan kerja, mengunjungi tempat-tempat wisata, bahkan melihat koleksi yang dipamerkan di galeri seni.
Mengerti akan kejenuhan tersebut, Hanafi selaku pemilik Galeri Kertas di Parung Bingung, Depok kemudian berinisiatif untuk menawarkan opsi ruang seni bagi wisatawan lewat serangkaian pameran dan edukasi seni rupa di galerinya.
Saat ini, pameran seni yang sedang berlangsung adalah “Isolasi 5 Perupa”, yang sesuai namanya, menyuguhkan sejumlah karya dari para perupa muda pilihan Irawan Karseno.
Digelar hingga 2 November, pameran yang dikuratori oleh Heru Joni Putra ini terbuka untuk umum dengan penerapan protokol Covid-19 yang wajib diikuti oleh pengunjung, mulai dari mengenakan masker selama kunjungan, mencuci tangan sebelum masuk ke dalam galeri, melalui pengecekan suhu tubuh, melakukan registrasi ulang, hingga menjaga jarak dengan tetap berada di dalam lingkaran putih saat menikmati karya.
“Isolasi 5 Perupa” ini sendiri merupakan kelanjutan dari pameran tunggal Irawan Karseno yang bertajuk “Melukis dari dalam Kereta” di Galeri Kertas pada pertengahan September hingga Oktober lalu.
Biasanya, Galeri Kertas memang mengundang perupa berpengalaman untuk berpameran dahulu. Baru setelah itu di pameran selanjutnya, sang perupa akan menunjuk para perupa muda yang sebelumnya telah mengajukan diri untuk memamerkan hasil karyanya.
Dengan cara ini, para perupa muda tak hanya mendapatkan ilmu dari yang lebih berpengalaman, namun juga sekaligus mempelajari tahapan dalam perencanaan pameran, dari sejak menjadi konsep, persiapan produksi, hingga cara mempresentasikan karya mereka.
Perupa muda yang terpilih untuk memamerkan karyanya di “Isolasi 5 Perupa” antara lain Mochamad Samba, Ibnu Jamal Asyary, Ahmad Taufik Hidayat, Krismaliyanti, dan Kasia Athallah Prayitno.
Lewat pameran tersebut, lima perupa muda tersebut mencoba meluaskan makna isolasi, sesuatu yang dialami sebagian besar penduduk di dunia di masa pandemi, lewat karya-karyanya. Ada yang memberikan makna personal lewat kisah yang dialami saat isolasi, ada pula yang mengekspresikannya lewat corak abstrak, figuratif, dan tiga dimensi.
Tertarik melihat pameran “Isolasi 5 Perupa”? Kamu dapat mendaftarkan diri secara gratis melalui laman ini. Setiap harinya (kecuali Senin) tersedia tiga sesi kunjungan, dengan masing-masing sesi hanya untuk sembilan orang. Adapun untuk sesi 1 adalah mulai pukul 12:00 hingga 13:00, sesi 2 pukul 13:30 hingga 14:30, dan sesi 3 pukul 15:00 hingga 16:00.
Teks: Melinda Yuliani