Namanya berasal dari bahasa Jawa, yakni amba yang berarti luas dan rawa yang juga diartikan rawa, refleksi kontur wilayah Ambarawa yang diliputi rawa luas. Suasana kota Ambarawa cenderung santai, dengan lokasi objek wisata yang mudah diakses satu sama lain, menjadikannya sebagai destinasi menyenangkan bagi pejalan yang gemar bepergian tanpa jadwal perjalanan ketat.
Walau tidak terhubung dengan bandara ataupun stasiun, Ambarawa mudah dicapai dengan berkendara sekitar satu jam dari Semarang. Untuk mengitari kota dan tempat wisata, dapat menyewa mobil, motor, atau menggunakan taksi/ojek daring. Jika punya sehari di Ambarawa, jangan lewatkan lima atraksi wisata berikut ini.
-
Museum Kereta Api Indonesia
Selain melihat koleksi lokomotif kuno, pengunjung dapat menaiki kereta uap berusia ratusan tahun untuk menikmati panorama sekitar Ambarawa. Perjalanan dengan kereta akan membawa pejalan melintasi Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dengan rute Ambarawa-Bedono, yang sudah dioperasikan Belanda sejak 1905 untuk mengangkut hasil perkebunan. Jadwal keberangkatan kereta uap tiap akhir pekan dan tanggal merah pukul 10:00, 12:00, dan 14:00, dengan tiket Rp50.000.
-
Rawa Pening
Danau dangkal yang menjadi hulu Sungai Tuntang ini pernah menjadi bagian sejarah Pertempuran Ambarawa pada 1945, di mana pesawat Mustang P51 (Cocor Merah) milik Sekutu ditembak pasukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan jatuh di Rawa Pening. Untuk menikmati keindahan rawa yang digunakan untuk irigasi dan pembangkit daya ini, dapat menuju Bukit Cinta yang berada di tepian rawa, yang menyediakan layanan sewa perahu untuk mengitari danau.
-
Eling Bening
Berdiri di perbukitan Ngrawan, Eling Bening merupakan objek wisata terpadu dalam wujud restoran yang menawarkan aktivitas outbond, trekking, dan berenang. Daya tarik Eling Bening terletak pada pemandangan ikonik yang menyajikan Rawa Pening, Gunung Merbabu, Andong, dan Telomoyo. Datanglah di pagi atau sore hari untuk melihat gambaran sempurna dari perahu naga ikonik di Eling Bening.
-
Gua Maria Kekep
Berlokasi di Jalan Tentara Pelajar, Gua Maria Kekep merupakan tempat ziarah dengan Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening sebagai latarnya. Dibangun pada 1954 atas sumbangan warga Belanda yang bekerja di perkebunan, Gua Maria Kerep sering dijadikan tempat ziarah untuk melakukan jalan salib.
-
Benteng Pendem Ambarawa
Jejak kolonial Belanda di Ambarawa dapat disaksikan di Fort Willem I atau lebih familiar disebut Benteng Pendem Ambarawa. Berlokasi di Kelurahan Lodoyong, benteng yang selesai dibangun pada 1845 ini masih mempertahankan bangunan asli yang terdiri dua tingkat. Benteng ini dapat dikunjungi wisatawan, walaupun tingkat dua bangunan dijadikan tempat tinggal pegawai lapas.
Teks: Priscilla Picauly